Palangkaraya, Faceminang.com - Situasi di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, masih mencekam. Polisi terlihat berpatroli untuk terus memastikan kondisi keamanan tetap terkendali.
Mahmudan, warga Jl Pasanah, Pangkalan Bun, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumah jabatan Bupati, kepada detikcom mengatakan, kelengangan Pangkalan Bun sudah terlihat pasca pembakaran rumah jabatan Bupati Kobar, Kamis (29/12/2011) siang.
"Saya baru saja pulang, melihat-lihat situasi di jalanan benar-benar lengang. Cuma ada terlihat patroli petugas di jalan-jalan," kata Mahmudan, Kamis (29/12/2011) malam.
Menurut Mahmudan, selain rumah jabatan Bupati Kobar, massa juga membakar rumah warga di Jl Malijo dan merusak rumah salah seorang anggota DPRD Kobar yang juga berada di kawasan Jl Malijo.
"Tidak sampai dibakar (rumah anggota DPRD Kobar) karena ada aparat kepolisian," ujar Mahmudan.
Masih menurut Mahmudan, sepanjang ruas jalan-jalan yang dilaluinya, tidak terlihat satupun aktivitas warga dan perekonomian yang biasanya terlihat pada malam hari.
"Karena memang kita (warga) menahan diri untuk tidak keluar rumah," tambahnya.
Meski demikian, di Mapolres Kotawaringin Barat, terlihat sejumlah orang berada di Mapolres. Dikabarkan, polisi telah mengamankan sejumlah orang terkait dugaan sebagai pelaku pembakaran rumah jabatan Bupati dan rumah warga.
"Tapi saya tidak tahu benar apa tidaknya. Karena kita sendiri warga, cuma melihat-melihat dan berbicara antara warga dalam situasi kekhawatiran," terang Mahmudan.
Kapolres Kotawaringin Barat AKBP Novi Irawan ketika dihubungi detikcom, Kamis (29/12/2011) malam, melalui telepon selularnya masih belum bersedia memberikan penjelasannya terkait insiden yang terjadi di wilayah hukumnya.
Demikian halnya saat detikcom mengirimkan pesan singkat terkait upaya pengamanan di Pangkalan Bun, Kapolda Kalimantan Tengah Brigjend Damianus Djakie belum memberikan jawabannya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan massa membakar rumah jabatan Bupati dan Wakil Bupati Kobar terpilih Ujang Iskandar - Bambang Purwanto. Massa bersikeras menolak rencana pelantikan keduanya yang dijadwalkan dilakukan di Jakarta.
sumber : detik