Jakarta, Faceminang.com - Nunun Nurbaetie Daradjatun tersangka kasus cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Senior BI mengaku belum ditanya siapa penyandang dana cek pelawat saat pemeriksaan di KPK beberapa hari lalu.
"Penyandang dana itu belum ditanyakan," kata kuasa hukum Nunun, Mulyaharja saat dihubungi di Jakarta. Kamis, 29 Desember 2011.
Menurut Mulya, kliennya baru ditanyai seputar pertemuan-pertemuan dengan Miranda dan Anggota DPR. Sementara terkait penyandang dana cek pelawat Mulya mengatakan kemungkinan akan ditanyakan besok, Jum'at, 30 Desember 2011.
"Mungkin saja itu ditanyakan besok. Tapi saya belum bisa berkomentar karena saya hanya mengatakan apa yang dikatakan ibu kepada penyidik," tandasnya.
Sebelumnya, pengacara Nunun yang lain, Ina Rahman, mengklaim memiliki bukti keterlibatan Miranda Swaray Goeltom dalam kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI). Namun untuk saat ini, kuasa hukum Nunun enggan mengungkapkan bukti keterlibatan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas tersebut. Ina berjanji akan mengungkapkannya setelah pemeriksaan kliennya.
Namun, meski namanya disebut-sebut, Miranda yang ditemui dalam pelantikan Deputi Gubernur BI yang baru di Gedung Mahkamah Agung, menolak berkomentar mengenai kasus tersebut
Mengenakan pakaian hijau dan rambut yang dicat ungu, Miranda hanya mengumbar senyum ketika dicecar wartawan mengenai kasus yang sudah menjerat puluhan anggota Komisi Keuangan DPR periode 1999-2004.
Ketika ditanya terkait pernyataan Nunun Nurbaetie yang mulai membuka sedikit demi sedikit kasusnya, Miranda justru mengucapkan selamat tahun baru. "Selamat tahun baru semuanya," ujar Miranda sambil meninggalkan ruangan dan memasuki lift Gedung MA, Kamis 29 Desember 2011.
Sementara, Ketua KPK Abraham Samad optimistis pemeriksaan istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun. Menurut Abraham, pemeriksaan Nunun kemarin telah memberikan harapan bagi penyidik KPK untuk mengungkap aktor intelektual dibalik Nunun.
"Buktinya cukup bagus, cukup memberikan harapan bagi KPK untuk bisa mengungkap aktor intelektual," kata Abraham Samad, Rabu, 28 Desember 2011.
sumber : vivanews