Jakarta, Faceminang.com - Rencana aksi pelemparan BlackBerry di depan Kedutaan Besar Kanada sejatinya akan dilakukan sebelum pergantian tahun. Namun sepertinya pelaksanaan aksi tersebut harus tertunda lantaran belum mendapat izin kepolisian.
"Bukan tidak jadi, hanya menunda. Kita konsisten dengan pelaksanaan aksi itu," kata Direktur Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI) Kamilov Sagala, saat dihubungi detikINET, Kamis (29/12/2011).
Kamilov memahami kondisi saat ini di mana aparat keamanan sedang fokus pada pengamanan suasana Natal, tahun baru dan kasus-kasus bentrokan di daerah seperti di Bima, Nusa Tenggara Barat.
"Mereka membolehkan, karena ini kan menyangkut kebebasan berpendapat. Namun mereka meminta pengertian kami akan situasi ini, dan kami memahaminya. Tempat-tempat seperti Kedubes, itu adalah objek vital. Jika dipaksakan, kita membebani pihak keamanan," jelas pria yang enggan menggunakan BlackBerry ini.
Namun Kamilov belum bisa memastikan kapan aksi ini digelar. Dia hanya berharap, begitu izin didapatkan mereka langsung menjalankannya. "Jika cleareance dari kepolisian sudah ada, kita langsung jalan," ujarnya.
Disebutkan Kamilov, segala persiapan untuk menggelar aksi itu sudah rampung. Dalam aksi ini, akan ada pula petisi protes ke Research In Motion (RIM) selaku pembesut smartphone BlackBerry.
Kamilov menanggapi santai sebagian pihak yang sinis dengan gerakan yang digagasnya. Menurut dia, mereka hanyalah sebagian kelompok kecil yang tidak teredukasi dengan baik mengenai isu ini.
"Saya pikir yang mendukung lebih banyak. Mereka yang mendukung adalah orang-orang yang paham apa masalahnya," yakin Kamilov yang tidak menyebutkan berapa banyak massa yang akan ikut aksi demo ini.
sumber : detik