Partai SRI Pertanyakan Hasil Verifikasi Parpol

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Partai Serikat Rakyat Independen Damianus Taufan.

Jakarta, Faceminang.com - Partai Serikat Rakyat Independen (Partai SRI) mempertanyakan hasil verifikasi badan hukum partai peserta Pemilu 2014 yang digelar Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ketua Umum Partai SRI D Taufan menilai ada perbedaan perhitungan dari Kemhuk dan HAM saat melakukan verifikasi tersebut.

"Selama ini kami sudah merasa lengkap. Jadi, kalau dikatakan data-data itu kurang, di mana kekurangan kami. Ini yang kami pertanyakan," ujar Taufan kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (11/11/2011).

Sebelumnya, Kemhuk dan HAM hari ini menyatakan, dari 14 partai baru yang mengikuti pendaftaran verifikasi parpol pada 17 Januari hingga 22 Agustus lalu, hanya Partai Nasdem yang lolos verifikasi. Namun, tiga partai baru yang belum lolos verifikasi, yakni Partai Karya Republik, Partai SRI, dan Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN), diberikan kesempatan untuk melengkapi persyaratan pada batas akhir verifikasi pada 25 November.

Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indraya menjelaskan, ketiga parpol baru itu masih diberi kesempatan karena persyaratan yang belum mereka lengkapi hanya bersifat teknis, tidak substansial. Salah satu persyaratan yang belum dilengkapi di antaranya legalisir kartu tanda penduduk setiap pengurus partai.

Dikatakan Taufan, pada saat pertama kali mendaftarkan diri pada Rabu (3/8/2011) di Kemhuk dan HAM, partainya sudah merasa melengkapi berkas-berkas terkait administrasi dan kepengurusan di semua provinsi secara lengkap. Pasalnya, menurut Taufan, jika saat itu berkas-berkas yang diajukan tidak lengkap, partainya tidak akan diikutsertakan dalam proses verifikasi tersebut.

"Dalam hal ini kami tidak bisa menuduh, tetapi hanya ingin konfirmasi secara resmi apa saja kekurangan itu. Meskipun Senin pekan depan akan ada penjelasan dari pihak kementerian, sampai saat ini kami belum mendapatkan undangan resminya, hanya baru dalam rilis Kementerian Hukum dan HAM dan media saja," tegas Taufan.

Partai SRI didirikan di Jakarta pada 2 Mei 2011 oleh sejumlah orang yang bersimpati kepada Sri Mulyani Indrawati. Susunan kepengurusan Partai SRI meliputi Ketua Umum D Taufan, Sekretaris Nasional Yoshi Erlina, dan Bendahara Susy Rizky Wiyantini. Sejumlah tokoh masuk sebagai anggota Majelis Pertimbangan, di antaranya Arbi Sanit, Rocky Gerung, A Rahman Tolleng, Fikri Jufri, dan Dana Iswara. kompas