Pasaman Barat, Faceminang.com - Satu per satu pasar tradisional di Sumatera Barat terbakar. Kemarin, giliran Pasar Talu, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat (Pasbar) dimamah si jago merah.
Sebanyak 59 toko plus kantor Cabang Kejaksaan Negeri Talu dan kantor Koramil Talu, ludes terbakar. Mujur, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, sedangkan kerugian ditaksi mencapai Rp 5,6 miliar.
Salah seorang pemilik rumah toko (ruko), Syahmainar, 52, lolos dari maut setelah melompat dari lantai dua. Akibatnya, tangan janda beranak tiga itu patah. Saat ini, korban dirawat di RSI Ibnu Sina Yarsi Simpangampek.
Informasi dihimpun Padang Ekspres di lokasi kejadian, kebakaran terjadi sekitar pukul 00.30, kemarin (10/11), ketika warga tengah tertidur pulas. Dugaan sementara, sumber api akibat korsleting listrik di salah satu toko. Dalam sekejap, api dengan cepat merembet ke seluruh toko dan kantor.
Kebakaran baru diketahui warga setelah api berkobar hebat. Dalam kondisi panik, pemilik toko berhamburan menyelamatkan diri tanpa peduli dengan harta benda. Sebagian besar barang dagangan di dalam toko yang dihuni 200 jiwa itu, tak bisa diselamatkan. Begitupun aset Kantor Cabang Kejari dan Koramil Talu, tak sempat diselamatkan.
Bahkan, mobil tahanan Kijang Grand, truk barang bukti kejahatan dengan nomor polisi BG 4856 AE, berkas perkara dan peralatan kantor ludes dilalap api. Satu-satunya aset yang bisa diselamatkan, berupa satu unit kendaraan dinas.
Kepala Kejaksaan Negeri Simpangampek, Herry menyebutkan, untuk sementara pegawai Kejaksaan Talu berkantor di Kejaksaan Negeri Simpangampek. Pandangan tak jauh berbeda juga terlihat di Kantor Koramil Talu. Kantor tersebut kini tidak bisa dipakai lagi.
Api baru bisa dijinakkan 4 jam kemudian, setelah 2 mobil pemadam kebakaran Pasbar ditambah 1 unit mobil pemadam kebakaran dari Pasaman turun ke lokasi.
Sementara itu, Syahmainar, tak henti mengucapkan rasa syukur lolos dari maut setelah terperangkap api. Ketika itu, api telah membara di lantai satu rukonya. Seluruh barang dagangan dan peralatan rumah, tak satu pun bisa diselamatkan. Bahkan, satu unit motornya ikut menjadi abu. Mujur saja Syahmainar masih bisa berpikir jernih, sehingga terus berupaya mencari upaya penyelamatan.
Melihat api mulai menjalar ke lantai dua, Syahmainar mengambil keputusan berani dengan melompat dari lantai dua. Keputusan itu ternyata tepat. Terlambat sedikit saja Syahmainar mengambil keputusan, bisa-bisa tiga beranak itu mati lemas menghirup asap. Ruangan lantai dua rukonya, telah dipenuhi asap tebal. ”Saya bersyukur kepada Allah, karena masih diberi keselamatan,” katanya dengan nada terbata-bata.
Drama penyelamatan Syahmainar dan anaknya Putri, 15, dan Putra, 18, dari kepungan api sungguh heroik. Tidak ada pilihan lain, selain menyelamatkan diri mereka sendiri. Ketiga beranak ini pun melompat dari lantai dua setinggi lima meter itu. Kebakaran pertama kali diketahui Putri. si bungsu ini terbangun ketika merasakan hawa panas. Ketika itu, dia melihat api sudah menjalar ke dinding rumah.
Tanpa pikir panjang, dia langsung membangunkan kakak dan ibunya. Putra langsung melompat dari jendela rumah, disusul adik dan ibunya. Putra yang telah duluan di bawah lalu menyambut adik dan ibunya. Sambil berlari meninggalkan rumah ke arah los pasar, keduanya berteriak membangunkan warga lain. Warga berhamburan ke luar dan api dengan cepat menjalar ke toko-toko lain di sekitar.
Syahniar dan kedua anaknya sampai ke kantor Wali Nagari, yang berada di depan Mapolsek Talamau. Di sinilah dia baru sadar tangan sebelah kirinya patah. ”Mungkin karena melompat dari atas rumah tadi,” kata Syahmaniar ketika dirawat di RS Islam Yarsi Ibnu Sina. Dalam kejadian ini, diperkirakan kerugian yang dialaminya mencapai Rp 500 juta.
Bupati Pasbar Baharuddin R bersama Kapolres AKBP Prabowo Santoso, Dandim 0305 Pasaman dan sejumlah pejabat lainnya langsung turun ke lokasi kebakaran. Bupati berusaha menenangkan ratusan warga yang rumahnya ikut ludes terbakar melalui pengeras suara. Warga diminta tetap tenang, dan berkumpul di gedung berada di depan Kantor Polsek Talu. Bantuan berupa 1 ton beras dan mi instan 200 kardus dibagikan kepada warga.
Sejumlah tenda dan dapur umum sebagai tempat menampung warga sementara dan tempat memasak, juga didirikan. ”Saya meminta kepada para korban tabah dan sabar menghadapi cobaan ini. Saya atas nama pemerintah daerah berjanji berusaha semaksimal mungkin membantu meringankan beban penderitaan para korban,” kata Bupati di hadapan para korban kebakaran.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pasbar, Sumpeno dan Kepala BPBD Asgiarman mengatakan, kerugian sementara ditaksir sebesar Rp 5,6 miliar. Kerugian ini dihitung dari segi fisik toko dan kantor. Belum lagi isinya. ”Nanti akan kita data semuanya, berapa total kerugian akibat kebakaran ini,” jelasnya.
Pasar Talu yang dibangun pada zaman Belanda itu, sudah direnovasi, sehingga jadi pusat perekonomian warga Pasaman Barat kawasan timur, dan termasuk pusat perbelanjaan cukup terkenal. Pasar Talu dulunya hanya berupa kedai-kedai kecil terdiri dari 35 unit ruko, kemudian 24 unit toko terbuat dari kayu. padang ekspres