Faceminang.com
pencarian di faceminang.com
Portal berita online terkini dari Padang, Sumatera Barat. -
Tour de Singkarak 2013
Headlines

Top Stories

Jumat, 08 Juli 2011

Konsumen Jeriken Tak Terbendung

Berita: Sumatera Barat
Konsumen Jeriken Tak TerbendungBukittinggi, Faceminang.com - Konsumen Jeriken Tak Terbendung. Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di Bukittinggi dan sebagian Agam masih berlanjut. Kelangkaan menyebabkan terjadinya antrean panjang di sejumlah kawasan di Bukittinggi dan sebagian Kabupaten Agam hingga ratusan meter.

Tidak hanya pengendara, para pembeli yang membawa jeriken pun ikut mengantre mendapatkan BBM tersebut. Namun hingga saat ini pihak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Bukittinggi mengaku kesulitan membatasi para pembeli berjeriken itu.

Salah seorang petugas SPBU Garegeh, Joni mengaku tidak bisa membatasi para pembeli yang menggunakan jeriken. Terpaksa diberikan dengan cara membagi rata antara pengendara dan pedagang yang membeli menggunakan jeriken.

“Sulit untuk membatasinya, sebab tidak semuanya yang membeli untuk dijual. Bahkan ada yang mengaku untuk kendaraannya yang kehabisan bensin di jalan dan perlu membeli minyak menggunakan jeriken,” ungkap Joni.

Pembatasan membeli dengan jeriken juga belum ada aturan dari Pemko Bukittinggi. “Pembeli menggunakan jeriken tetap dilayani,” aku Joni kepada Padang Ekspres.

Pihak SPBU mengaku kelangkaan BBM disebabkan tidak mencukupinya pasokan ke masing-masing SPBU. Padahal menurut Joni, pihak SPBU telah melakukan permintaan pasokan tambahan, terutama saat musim liburan seperti ini. Namun tetap tidak dikabulkan oleh pihak Pertamina.

Saat ini SPBU minta tambahan satu tangki lagi untuk SPBU Garegeh dari satu tangki pasokan biasa. Namun yang dikirimkan tetap satu tangki saja. Sehingga pasokan kita tidak mencukupi, hanya beberpa jam saja pasokan kembali habis terkuras oleh permintaan pembeli.

“Pukul 11.30 WIB tadi malam (kemarin malam, red), tidak ada lagi premium padahal pembeli masih banyak yang belum ke bagian,” jelas Joni.
Menurut informasi yang kita dapatkan, kata Joni, kelangkaan dan keterlambatan pasokan juga disebabkan minimnya alat angkut atau tangki yang akan memasok BBM itu sendiri. “Namun kita tidak tau pasti soal itu,” pungkasnya.

Berdasar pantauan Padang Ekspres, kemarin, terlihat antrean panjang di SPBU Kapeh Panji, Agam, SPBU Bypass, Auakuniang, Bukittinggi, SPBU Garegeh dan SPBU Baso Kabupaten Agam.

Namun yang paling parah antrean terjadi di SPBU Baso meluber hingga ke jalan. Sehingga memacetkan arus lalu lintas di Jalan Payakumbuh- Bukittinggi itu.

Pengendara yang hendak menggunakan jalur tersebut terpaksa bersabar menunggu antrean dan merangkak hingga hampir satu jam sebelum terbebas dari antrean yang cukup panjang tersebut. Meski banyak kendaraan yang hanya kebetulan lewat saja, tetap terpaksa menunggu. Karena semua badan jalan terhalangi oleh kendaraan yang akan mengisi BBM di dua jalur SPBU yang disediakan.

Sementara itu petugas dari SPBU terlihat kewalahan mengatur arus lalu lintas. Karena para sopir kendaraan bersikeras tidak mau diatur, sebab khawatir tidak akan kebagian jatah BBM.

Salah seorang sopir angkutan pedesaan, di kawasan Baso, Anton mengatakan terpaksa harus antre dan bersabar menunggu. Jika tidak nanti tidak kebagian seperti beberapa hari lalu. “Kita akan menungggu hingga mendapat giliran mengisi BBM. Jika tidak kebagian lagi bahan bakar kali ini tentunya besok kita tidak bisa beroperasi mencari penumpang,” ungkapnya.

Pengendara lain, Ardi berharap kelangkaan BBM bisa diatasi pemerintah dengan cara mengawasi pihak Pertamina secara ketat dalam penyaluran BBM. Sebab menurutnya pihak SPBU telah meminta pasokan lebih, namun Pertamina tidak memberikannya. Sehingga terjadi kelangkaan yang ujung-ujungnya menyengsarakan masyarakat.

“Seperti ini jadinya kita harus antre panjang dan berjuang mendapatkan BBM, sementara pihak Pertamina tidak memasok ke SPBU sesuai kebutuhannya,” ucap Ardi. padang ekspres