Faceminang.com
pencarian di faceminang.com
Portal berita online terkini dari Padang, Sumatera Barat. -
Tour de Singkarak 2013

Top Stories

Sabtu, 14 Mei 2011

Toisutta: Aturan FIFA Itu Harga Mati

Berita: Sports
Toisutta: Aturan FIFA Itu Harga Mati Malang, Faceminang - Toisutta: Aturan FIFA Itu Harga Mati. Setelah Komite Banding Pemilihan PSSI meloloskan George Toisutta dan Arifin Panigoro sebagai calon ketua umum PSSI periode 2011-2015, Toisutta meminta agar Komite Normalisasi mematuhi aturan FIFA.

"Aturan FIFA harus dipatuhi, itu harga mati," ucap Toisutta yang menemui wartawan seusai membuka Kejurnas Judo Kartika Cup IV di GOR Ken Arok, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (13/5/2011).

Selama ini, sambung sosok yang juga Ketua Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu, FIFA merupakan kiblat dari persepakbolaan dunia. Di luar itu, dia tak ingin melibatkan diri.

Terkait keputusan Komite Banding Pemilihan PSSI yang meloloskan permohonan banding dirinya dan Arifin Panigoro untuk maju dalam Kongres PSSI pada 20 Mei 2011, Toisutta menegaskan bahwa dia tidak ikut campur terhadap masalah tersebut.

"Saya tak mau ikut camput persoalan yang ada di Komisi Banding. Yang jelas, FIFA adalah kiblat kita," katanya. Menurutnya, terkait pencoretan dia dan Arifin Panigoro oleh FIFA sebelumnya, Toisutta ingin mengetahui, di mana letak kesalahannya selama ini. "Sebagai anak bangsa, saya perlu mengetahui kesalahan saya dan Pak Arifin Panogoro. Kalau sudah tahu, saya bisa menerima keputusan itu dengan lapang dada. Saya pasti legowo," katanya.

Apa yang ada di Komite Banding (Komding) itu adalah urusan atau kewenangan PSSI. "Saya tidak ikut campur mengenai komite banding PSSI, dan itu adalah urusan PSSI sendiri," ujar jenderal berbintang empat ini.

Sejak awal, dia mengakui bahwa niatnya hanya ingin mengembalikan kejayaan sepak bola Indonesia di dunia internasional dan bukan menjadi ketua umum PSSI. "Niat saya dan Pak Arifin bukan menjadi ketua umum PSSI," akunya. "Saya dicalonkan oleh teman-teman, termasuk Ngalam (Persema Malang). Ya saya setuju," tambahnya.

Siapa pun yang nantinya menjadi ketua dan wakil ketua umum PSSI, ujar Toisuta, adalah orang yang mempunyai komitmen dan tanggung jawab kepada prestasi sepak bola Indonesia untuk menuju level dunia. Dia mengungkapkan, belakangan banyak terjadi kesalahan pandangan atas keputusan dirinya maju dengan Arifin, yang dianggap akan menggeser ataupun menggulingkan penguasa lama.

"Saya tegaskan, jangan salah, saya maju dengan Pak Arifin bukan untuk mengganti si A, si B. Tapi kami maju dengan satu tujuan, mengembalikan citra sepak bola Tanah Air," katanya lagi.

Toisutta mengaku maju jadi ketua umum PSSI itu karena punya komitmen dan punya program. "Anda tahu sendiri lima program kita, yang disebut lima pilar, yakni reformasi di tubuh struktur organisasi, komposisi pemain yang baik, membangun pemain muda yang andal, membuka sport science, dan melakukan pembinaan secara maksimal. Lima pilar itu komitmen saya dan Pak Arifin," ujarnya. kompas.com