Faceminang.com
pencarian di faceminang.com
Portal berita online terkini dari Padang, Sumatera Barat. -
Tour de Singkarak 2013

Top Stories

Sabtu, 17 Desember 2011

Puncak Polan Sawahlunto Runtuh, Ratusan Bangunan Terancam

Berita: Sumatera Barat
Runtuhnya Bukit Puncak Polan Sawahlunto, Ratusan Bangunan Terancam

Sawahlunto, Faceminang.com - Ratusan bangunan rumah, perkantoran dan hotel di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat terancam terkena longsor akibat runtuhnya Bukit Puncak Polan di Aur Tajungkang, Kecamatan Lembah Segar.

"Panjang areal longsoran sekitar 500 meter dan saat ini masih bergerak karena hujan lebat dalam beberapa malam terakhir," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Sawahlunto Raddam di Sawahlunto, Jumat (16/12/2011).

Dia menyebutkan, banyak fasilitas warga dan pemerintah yang saat ini terancam longsor, di antaranya kantor Dinas Kesehatan Kota, Kesbangpol, kantor Penanggulangan Bencana Daerah (PBD), Badan Pusat Statistik (BPS), Hotel Parai, SMPN 1, SD 03, serta ratusan rumah masyarakat.

"Bangunan-bangunan itu berada di bawah lokasi dan longsor yang bermula sejak pekan kemarin kini semakin memburuk," katanya.

Raddam menyebutkan, antisipasi awal menyusul semakin memburuknya longsor adalah dengan memasang turap dari kayu dan besi yang membutuhkan anggaran minimal Rp 5 miliar.

Wakil Wali Kota Sawahlunto Erizal Ridwan saat mengunjungi lokasi kejadian meminta jajaran pemkot menggunakan semuan peralatan dan personel yang ada untuk mengatasi kondisi tersebut. "Jangan sampai kita nanti menangis karena melihat masyarakat yang terkena musibah," katanya.

Dia juga meminta agar ketersediaan anggaran tidak terlalu dipersoalkan karena situasinya darurat. Erizal juga mengatakan, antisipasi pertama yakni dengan memperlancar aliran air agar kantong lumpur yang jumlahnya cukup banyak dapat berkurang. "Kurangi beban longsoran dan buat saluran air," kata dia.

Sementara itu, Kepala BPS Kota Sawahlunto Heri Sulistio mengaku was-was dengan longsor yang persis berada di belakang kantornya. Sebagai langkah antisipasi pihaknya memberlakukan sistem ronda dan menyelamatkan dokumen yang ada di kantornya.

"Kami melakukan ronda dengan empat orang personel secara bergantian dan jika curah hujan lebat kami langsung pergi," katanya.



sumber/gambar : kompas/jendelakita