Faceminang.com
pencarian di faceminang.com
Portal berita online terkini dari Padang, Sumatera Barat. -
Tour de Singkarak 2013

Top Stories

Rabu, 07 Desember 2011

Mahasiswa & Dosen STIE-PI Demo

Berita: Sumatera Barat
Mahasiswa & Dosen STIE-PI Demo

Padang, Faceminang.com - Puluhan mahasiswa dan dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbankan Indonesia (STIE-PI) Padang, kemarin (6/12), berunjuk rasa di depan rumah M Kasif, salah seorang pendiri Yayasan Bina Sejahtera Lestari (BSL)—yayasan yang menaungi STIE-PI.

Saat bersamaan di dalam rumah, Dewan Pembina Yayasan BSL sedang rapat. Pengunjuk rasa menduga rapat itu untuk menurunkan Ibrahim Hasan dari Ketua Pengurus Yayasan BSL. Rapat itu pun akhirnya bubar.

Awalnya, mahasiswa dan dosen menerima informasi ada rapat internal dewan pembina yayasan di sebuah rumah di Jalan Tenggiri No.169 A RT 04/04 Ulakkarang Selatan. Sebelumnya, mahasiswa dan dosen telah mencium gelagat dewan pembina untuk menurunkan Ibrahim Hasan. Karena itu, mereka langsung mendatangi lokasi dan melakukan orasi di depan rumah tersebut.

Mahasiswa dan dosen menilai rencana penurunan Ibrahim dari Ketua Pengurus Yayasan BSL, sarat kepentingan. Dalam orasi saat unjuk rasa, mahasiswa menyebut bahwa Ketua Dewan Pembina Yayasan, Hamzah ingin mendudukkan keluarganya di posisi Ibrahim. Padahal, kata mahasiswa, keluarga Hamzah sudah banyak memegang jabatan penting di sejumlah perusahaan milik yayasan.

Menurut mahasiswa, tak ada alasan dewan pembina yayasan menurunkan Ibrahim. Sebab, kepemimpinan Ibrahim selama 29 tahun, telah membawa kemajuan bagi STIE-PI. ”Dia (Ibrahim) sosok pemimpin yang baik dan jujur,” teriak mahasiswa.

Dalam unjuk rasa ini mahasiswa dan dosen memasang kertas karton bertulisan penolakan penghentian Ibrahim di pagar rumah. Mahasiswa dan dosen menilai penghentian Ibrahim hanya salah satu ”politik” dari oknum pengurus yayasan yang ingin memonopoli jabatan penting di yayasan. ”Dia ingin membuat manajemen kekeluargaan,” kata mahasiswa. ”Hidup Ibrahim, jangan pernah biarkan dia diberhentikan, karena dia selama ini telah membesarkan yayasan dan STIE Perbankan Indonesia,” teriak mahasiswa.

Ketua STIE–PI Prof Dra Hj Yuniar Ilyas juga menyatakan tidak menerima jika Ibrahim diberhentikan dari jabatannya. ”Kami tak ingin yayasan ini menjadi yayasan keluarga. Sebab, kami mendengar yang akan menggantikan Ibrahim adalah anak Hamzah sendiri,” tegas Yuniar. Mahasiswa dan dosen mengancam akan melakukan demo besar-besaran jika Ibrahim tetap diberhentikan.

Selain sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan BSL, Hamzah juga Komisaris Utama di PT. Andalas Merapi Timber (AMT)—perusahaan milik Yayasan BSL yang menguasai Hak Pengelolaan Hutan (HPH). Di AMT, Ibrahim menjabat sebagai Direktur Utama. Sejumlah anak dan menantu Hamzah menjabat di beberapa perusahaan milik Yayasan BSL, di Sukabumi, Jawa Barat.

Yayasan BSL didirikan oleh 12 orang mantan direksi BPD (sekarang Bank Nagari). Kini hanya tinggal 5 pendiri, karena 7 lainnya sudah meninggal dunia. Pendiri Yayasan BSL yang masih hidup adalah Lukmanul Hakim, Hamzah, Rajelis, Syarif dan M Kasif. Kini, ke lima pendiri Yayasan BSL terpecah.

M Kasif, salah seorang anggota dewan pembina yayasan menyatakan, rapat di rumahnya bukan untuk melengserkan Ibrahim. ”Ini hanya rapat biasa, bukan penghentian Ibrahim,” kata M Kasif mewakili Hamzah sebagai ketua dewan pembina yayasan. Namun ketika ditanya apa yang dibahas dalam rapat, M Kasif menolak menjelaskan.

Padang Ekspres hendak yang ingin mengkonfirmasi langsung kepada Hamzah, tidak diperbolehkan masuk ke dalam rumah. Hanya, seorang pria yang mengaku sebagai anak M Kasif mengatakan, ”Hamzah tidak bisa ditemui. Ia masih shock karena demo yang dilakukan mahasiswa barusan. Beliau sudah berusia 70 tahun.”

Ketika dihubungi Padang Ekspres sehari sebelumnya, dia membantah semua tudingan itu. Menurutnya, jabatan anggota keluarganya di sejumlah perusahaan milik Yayasan BSL telah melalui prosedur yang benar, dan kesepakatan pengurus yayasan yang sekaligus sebagai pendiri dan pemilik saham. Soal tudingan adanya ambisinya menguasai yayasan dan perusahaan dijawab Hamzah, ”Saya tak mau bicara terlalu banyak. Tanya saja kembali ke Ibrahim. Biar dia yang menjelaskan.” padang ekspres