Faceminang.com
pencarian di faceminang.com
Portal berita online terkini dari Padang, Sumatera Barat. -
Tour de Singkarak 2013

Top Stories

Minggu, 27 November 2011

PT.NAL Diserbu Warga Salak

Berita: Sumatera Barat
PT.NAL Diserbu Warga Salak

Sawahlunto, Faceminang.com - Puluhan warga Desa Salak, Sabtu (26/11) menggelar aksi unjuk rasa di kantor PT. Nusa Alam Lestari (NAL). Dalam aksi itu, mereka menuntut agar PT NAL menghentikan aktifitas tambang dalam yang dinilai dapat membahayakan desanya.

Nasril, Sukoco serta sejumlah pemuda lainnya yang mewakili warga, dalam dialognya bersama Kepala Tekhnik Tambang (KTT) Fauzi didampingi JJ Datuk Gadang dan Yan Hari menuding bahwa perubahan pola penambangan PT NAL dari tambang terbuka menjadi tambang dalam tersebut, tidak pernah melakukan sosialisasi terhadap warga sekitar.

Bahkan, menurut mereka (warga Salak), Ninik mamak suku Caniago dan Patopang Ibus (CAPI) kenagarian Sijantang dalam surat nomor 022/NM/CAPI/VIII-2011 tertanggal 23 Agustus 2011 yang ditujukan pada PT NAL dan ditembuskan pada sejumlah pihak, seperti Walikota, Dinas Perindagkop, DPRD, Camat Talawi serta instansi lainnya, mereka telah mengingatkan agar PT NAL mempelajari kembali kesepakatan-kesepakatan dan perjanjian-perjanjian dengan ninik mamak,selaku penguasa atau pemegang hak ulayat.

Dalam surat tersebut, ditandatangani sejumlah tokoh masyarakat seperti Yudarsan Dt.PDK Labieh, H.Baas Rajo Pahlawan, Nursan PDT Molieh, Rinaldi Malin Garang, M Nasir Dt.BDT Sati, H. Jaswandi PDT Batuah, Yumaswil Gindo Rajo, serta Zainur PKH Sati.

“Kami tidak mau tau, pokoknya PT NAL harus menghentikan tambang dalam sebelum melakukan sosialisasi pada warga. Kami akan menyediakan tempat, dan kami menjamin keamanannya,” ujar Nasril.

Menanggapi hal tersebut, Fauzi mengatakan bahwa tambang terbuka sudah sangat susah, sehingga harus dilakukan dengan cara tambang dalam.

Ia juga mengatakan, sesudah menerima surat tersebut pihaknya telah melakukan sosialisasi terhadap ninik mamak setempat.

Mendengar penjelasan Fauzi, Nasril justru menuding bahwa hal itu adalah akal-akalan dari PT NAL.

“Tambang terbuka masih bisa produksi, jadimengapa harus tambang terbuka. Ini akal-akalan saja,” tandasnya.

Sementara itu, sejumlah perempuan yang sebelumnya hanya mendengarkan dari luar, merangsek masuk kedalam ruang dialog dan menegaskan penolakan tambang dalam tersebut.

“Lubang tambang dalam sudah mengarah pada pemukima kami. Kami tidak ingin terjadi peristiwa seperti di desa Sikalang dulu. Apapun alasannya, kami tetap menolak tambang dalam,” ujarnya.

Dari dialog dengan berbagai adu argumentasi tersebut, akhirnya tercetus suatu kesepakatan bahwa PT NAL akan menghentikan aktifitas tambang dalam untuk sementara waktu, dan akan dilanjutkan kembali setelah melakukan sosialisasi. warta-andalas