Faceminang.com
pencarian di faceminang.com
Portal berita online terkini dari Padang, Sumatera Barat. -
Tour de Singkarak 2013

Top Stories

Kamis, 16 Juni 2011

Sijunjung Memanas, Warga Demo Kantor DPRD

Berita: Sumatera Barat
Faceminang.com, Padang Ekspres, Berita Padang, Media Sosial Sumatera Barat, Padang CheaterSijunjung, Faceminang - Sijunjung Memanas, Warga Demo Kantor DPRD. Masalah tambang masih saja menjadi polemik di Kabupaten Sijunjung. Kemarin (15/6), ribuan masyarakat memenuhi halaman DPRD Sijunjung. Mereka meminta kejelasan atas perizinan tambang yang sampai sekarang belum jelas. Demo ini berlangsung dari pukul 10.30 WIB hingga pukul 14.00 WIB.

Bertepatan dengan itu, DPRD Sjunjung bersama bupati dan berbagai kepala dinas sedang mengadakan rapat paripurna. Karena jenuh menunggu terlalu lama, masyarakat terus bersorak meminta bupati untuk keluar. Merasa tak ditanggapi, masyarakat kemudian memaksa untuk masuk, namun pihak kepolisian menahan mereka.

Sejurus kemudian, bupati keluar bersama rombongan, dan meminta bebarapa orang perwakilan tiap kecamatan untuk membicarakan hal itu di dalam ruang sidang DPRD.

Tarmizi Akbar, salah seorang perwakilan warga mengatakan, Dinas Pertambangan tidak pernah mensosialisasikan masalah pertambangan tersebut kepada masyarakat. Kemudian secara mendadak diadakan penertiban atas pertambangan yang tidak memiliki izin. Ia juga mengatakan pihaknya dituduh bekerjasama dengan investor luar. Padahal, isu itu hanya fitnahan belaka.

“Sejak penertiban dua minggu lalu, kami semua berhenti beraktifitas. Sampai sekarang, kami masih terus menunggu dan berhenti menambang karena belum ada jalan keluar yang diberikan oleh pemerintah. Tidak sedikit keluarga, bahkan masyarakat yang menjerit kelaparan. Kalau masalah perizinan, kami sudah mengurusnya ke Dinas Pertambangan. Tapi dengan alasan belum ada peraturan yang mengatur, pengurusan izin yang kami ajukan terpaksa ditunda,” ungkap salah seorang warga.

Hal senada juga disampaikan Aspar, warga Mundamsakti. Dia berharap, pihak pemerintahan meminta pihak kepolisian untuk membebaskan para penambang yang ditangkap dalam razia yang dilakukan dua minggu lalu.

Ia juga meminta, pihak pemerintahan memberikan izin kepada masyarakat, agar dibolehkan menambang mulai hari ini (16/6), karena kebutuhan ekonomi keluarga mereka sudah dalam keadaan kritis.

“Kami memohon kepada bupati, agar kami dibolehkan menambang mulai besok. Karena, sudah dua minggu ini, anak dan istri kami bertahan dengan ekonomi yang memiriskan. Kemudian kepada pihak kepolisian, agar dapat membebaskan rekan-rekan kami yang ditahan,” papar Aspar.

Menanggapi hal itu, Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi sebelumnya ke beberapa wilayah di Sijunjung. Ia juga mengatakan, tidak ada pelarangan menambang asal ada izin.

Menanggapi bupati, salah seorang warga kemudian bersorak dari belakang. Ia mengatakan, kalau daerah Sawahlunto, walikotanya memfasilitasi masyarakat yang ditutup usaha tambangnya, dengan memberikan modal usaha, atau bantuan untuk perternakan. Ia juga mengatakan, masyarakat akan bersedia ditertibkan kalau seandainya pemerintah daerah mau melakukan hal yang sama seperti wali kota sawahlunto.

Pemkab kemudian meminta waktu untuk membicarakan masalah ini dalam muspida selama 30 menit. Usai rapat, bupati beserta rombongan berdiri di hadapan ribuan masyarakat Sijunjung.

“Setelah kami rapatkan, maka kami memutuskan, agar masyarakat dapat segera mengurus izin tambang. Kemudian, kami pun akan berusaha secepatnya memproses perizinan masalah tambang ini. Kalau untuk masalah pelanggaran hukum, tetap akan ditindak sesuai aturan berlaku,” ungkap Yuswir.

Setelah bupati masuk, masyarakat merasa tidak puas dengan keputusan itu. Ratusan batu pun melayang ke gedung DPRD. Hampir semua kaca jendela bagian depan pecah. Kondisi semakin memanas. Ratusan pihak kepolisian pun berusaha mengamankan situasi, namun masyarakat masih saja terus melakukan pelemparan.

Dua pihak kepolisian pun menjadi korban, batu melayang ke wajah AKP Ramli SB, dan Bripka Handi. Selain itu, dua pegawai perempuan DPRD pun pingsan melihat kondisi yang semakin kacau. Tidak sedikit juga masyarakat yang terkena lemparan batu yang datang dari berbagai arah.

Kondisi semakin panas, pihak kepolisian pun berusaha mengamankan dengan maksimal. Masyarakat kemudian berangsur kabur. Hingga sore, jalan masih diamankan polisi.

Kasubag Humas Polres Sijunjung, Zubirman mengatakan, kapolres bersama semua kapolsek sudah berkumpul dan mengamankan situasi. Kapolres Sawahlunto juga ikut membantu. Mereka juga telah meminta bantuan Kapolres Dhamasraya, Solok Selatan, dan Batusangkar, seandainya situasi seperti itu masih akan berlanjut. padangekspres.co.id