Faceminang.com
pencarian di faceminang.com
Portal berita online terkini dari Padang, Sumatera Barat. -
Tour de Singkarak 2013

Top Stories

Minggu, 08 Mei 2011

Tiga Urang Awak Ikut Tewas

Berita: Sumatera Barat
Tiga Urang Awak Ikut TewasKaimana, Faceminang - Tiga Urang Awak Ikut Tewas. Pesawat nahas yang dipiloti Purwandi Wahyu dan kopilot Paun Nab itu terbang dari Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong sekitar pukul 12.45 WIT dan jatuh setelah berusaha mendarat di Bandara Utarom, Kaimana.

Sebelum jatuh, pesawat buatan Tiongkok itu berputar-putar di atas Bandara Utarom, Kaimana, selama 15 menit. Pesawat jatuh sekitar 400 meter dari runway dengan kondisi patah menjadi dua bagian. Seluruh penumpang dan awak pesawat dinyatakan tewas.

Berdasarkan data yang dihimpun JPNN di lokasi kejadian, penumpang pesawat terdiri atas 18 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi. Kru pesawat terdiri atas 2 teknisi, 2 pramugari, pilot, dan kopilot. Di antara korban adalah Kepala Bagian (Kabag) Operasi Polres Kaimana AKP Teddy Effendi beserta istri Irma Efendi dan anaknya, Abi Efendi. Teddy Effendi sebelumnya adalah Kasat Intel Polres Sorong dan baru seminggu menjabat di Kaimana.

Irma yang bernama lengkap Irmawati, 34, dan AKP Tedi Efendi, 35, adalah suami istri. Sementara itu Rafi alias Abby, 5, adalah anak mereka. Irma warga asli Kampuang Pili, Nagari Kubang Putiah, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam.

Sedangkan Tedi berasal dari Bandung, Jawa Barat. Kabar meninggalnya Irmawati pertama kali diperoleh Padang Ekspres dari Ebtisar, pensiunan pejabat di Limapuluh Kota. ”Barusan, saya dapat kabar, perempuan bernama Irma yang meninggal dalam kecelakaan pesawat di Papua adalah warga asli Kubang Putiah, Kabupaten Agam. Dia pergi ke Papua mengikuti suaminya AKP Tedi Efendi. Silakan cek, siapa tahu kabar itu benar,” kata Ebtisar.

”Ya, Irma adalah anak kami. Ibunya, Esi Irjan merupakan kakak istri saya,” kata Nofrialdi, 46, warga Kubang Putiah yang berhasil dihubungi Padang Ekspres, tadi malam. Menurut rencana, pihak keluarga akan membawa jenazah Irmawati dari Kaimana menuju Bukittinggi.

“Kami masih berkordinasi, untuk membawa jenazah almarhumah pulang ke kampung halaman. Mudah-mudahan, besok bisa diterbangkan,” kata sejumlah keluarga terdekat Irmawati di Kubang Putiah.

Hingga tadi malam sekitar pukul 21.00 WIT, 17 penumpang telah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Kaimana untuk diidentifikasi. Menurut salah seorang anggota tim evakuasi, penumpang yang dievakuasi terakhir adalah jasad AKP Teddy Effendi. Karena kondisi gelap, pencarian korban akan dilanjutkan pagi ini.

Saksi mata di tempat kejadian menyebutkan, pesawat nahas itu jatuh setelah gagal landing. Sebelum berusaha mendarat, pesawat mengambil ancang-ancang dari arah timur bandara. Dengan posisi terbang sangat rendah, pesawat miring ke kiri. Entah karena pilot tidak bisa memandang bebas ke bawah atau ada sebab lain, sayap kiri menghantam air laut, kemudian pesawat masuk ke air.

”Saya lihat pertama, pesawat itu miring ke kiri. Sebelum mendarat, pesawat langsung jatuh. Kami hanya mendengar bunyi semacam ledakan di air. Tapi, setelah kami tiba di lokasi, kami tidak melihat lagi pesawat tersebut,” ujar Karel Kapon, saki mata.

Saat kejadian, cuaca di Kota Kaimana dan sekitarnya gelap disertai hujan lebat. ”Itu yang mungkin mengakibatkan jarak pandang pilot untuk mendarat terbatas, sehingga pesawat jatuh ke laut,” ujar salah seorang warga yang berada di tempat kejadian perkara (TKP).

Proses evakuasi yang dilakukan aparat gabungan dan warga terhambat minimnya peralatan serta kondisi cuaca yang tidak bersahabat. ”Kami akan lakukan pencarian terus atau bisa juga dilanjutkan besok karena saat ini sudah gelap,” ujar salah seorang petugas evakuasi.

Pelaksana Harian Kepala Bandara Sorong Joko Riyanto mengatakan, pesawat berkapasitas 50 penumpang tersebut saat berangkat dari Bandara DEO pukul 12.45 WIT dalam keadaan normal dan layak terbang. Kontak terakhir dengan pilot pesawat yang baru beroperasi satu bulan itu terjadi sekitar pukul 13.02 WIT dan mengabarkan dalam kondisi normal.

Sesuai jadwal, seharusnya pesawat mendarat di Bandara Utarom, Kaimana, pukul 13.55 WIT. ”Kejadiannya, saat hendak mendarat, jarak pandang 500 meter ke runway,” kata Joko. Meski demikian, Joko belum berani memastikan penyebab kecelakaan itu.

Besar kemungkinan memang cuaca buruk dan hujan deras menganggu jarak pandang pendaratan. Menurut Joko, di antara 21 penumpang,12 orang tujuan Kaiamana dan 9 orang tujuan Nabire. Setelah menurunkan penumpang di Kaimana, rencananya pesawat menersukan penerbangan ke Nabire.

Terkait adanya perwira polisi AKP Teddy Effendy yang menjadi korban juga disampaikan Kapolres Sorong AKBP Parlindungan Silitonga. Teddy memang sudah dilepas dan resmi menjadi Kabagops di Polres Kaimana sejak seminggu lalu. Namun, karena istri dan anaknya masih berada di Sorong, Tedy kembali ke kota tersebut untuk membawa istri dan anaknya ke Kaimana. padangekspres.co.id