Faceminang.com
pencarian di faceminang.com
Portal berita online terkini dari Padang, Sumatera Barat. -
Tour de Singkarak 2013

Top Stories

Minggu, 18 Desember 2011

Pemko Nunggak Rp254 Juta, PLN Padamkan Pasar Bandarbuat

Berita: Sumatera Barat
Pemko Nunggak Rp254 Juta, PLN Padamkan Pasar Bandarbuat

Padang, Faceminang.com - PT PLN (Persero) Cabang Padang sudah memutus aliran listrik di Pasar Bandarbuat selama tiga hari. Pemutusan hubungan listrik ini telah dilakukan sejak Kamis (15/12 ) lalu. Hingga kini, PLN belum menyambung kembali aliran listrik. Ini dilakukan PLN karena Pemko menunggak tagihan listrik sebesar Rp254 juta. Pedagang merasa dizalimi akibat pemadaman listrik ini, karena telah melakukan pembayaran tagihan listrik setiap bulannya kepada pemko.

Manager PLN Rayon Indarung, Arman mengatakan, pemadaman listrik dilakukan karena Dinas Pasar yang mengelola listrik di sana, menunggak Rp254 juta, sejak September lalu. “Kami sudah coba melakukan pendekatan kepada Dinas Pasar yang menjadi pengelola, dan sudah diberi peringatan pula. Namun mereka tidak bergeming, jadi terpaksa dilakukan pemutusan sementara, hingga tunggakan ini dibayar Dinas Pasar,” ucapnya.

Sebelum memutuskan aliran listrik di Pasar Bandarbuat, Arman mengaku pihaknya telah berulangkali menyurati Dinas Pasar. Total jumlah daya di Pasar Bandarbuat adalah 6.600 Volt Ampere.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pasar Kota Padang, Kheldra, membenarkan adanya pemadaman listrik tersebut. Katanya, kemarin (16/12) Dinas Pasar dan PT PLN telah melakukan pertemuan. Cuma saja, ia tak mengikuti pertemuan tersebut karena waktu Jumat sudah mepet. ”Saya pun juga tak enak badan. Konfirmasikan langsung ke bidang yang ngurus listrik, Yulfis,” ucapnya.

Saat dikonfirmasi ke Yulfis, handphonenya tak aktif. Lalu Padang Ekspres juga mencoba konfirmasi ke Kepala Dinas Pasar, Asnel. Handphone Asnel juga tak aktif.

Pantauan Padang Ekspres, kemarin (17/12) pukul 14.00 WIB, Pasar Bandarbuat sepi. Kondisi ini tak seperti biasanya, pasar ramai dikunjungi pembeli. Saat Padang Ekspres masuk dalam pasar, terlihat pedagang hanya berjualan diterangi lampu petromaks dan genset. Tak sedikit pula pedagang mengandalkan lampu charger sebagai penerangan untuk barang dagangan mereka. Suasa gelap tersebut membuat para pengunjung enggan masuk untuk berbelanja ke dalam pasar. Pembeli hanya berbelanja di luar bangunan pasar.

Salah seorang pedagang kelontong di Pasar Bandarbuat, Romi menuturkan pemutusan aliran listrik di Pasar Bandarbuat sejak Kamis (15/12) pukul 10.00 WIB. “Kami rugi jutaan rupiah. Sejak pemadaman ini, tak ada pembeli yang mau masuk ke pasar. Omzet kami jauh menurun. Biasanya, satu hari kami bisa mendapat uang Rp1 juta hingga Rp1,5 juta,” ucapnya.

Romi berharap pemko segera menyelesaikan persoalan ini, sehingga pedagang tidak dirugikan. Hal senada dikatakan pedagang lainnya, Nurhayati. “Setiap bulannya kita sudah setor ke Dinas Pasar untuk retribusi listrik, Rp70 ribu hingga Rp100 ribu per bulannya. Namun tetap saja bermasalah seperti sekarang. Jika begini keadaannya, lebih baik toko saya tutup saja, hingga listrik hidup lagi,” katanya. Nurhayati mengaku, dirinya bersama pedagang lainnya telah mendatangi Dinas Pasar, namun pejabat di Dinas Pasar, tidak ada.

Terpisah, anggota komisi II DPRD Kota Padang, Surya Jufri Bitel mengimbau Dinas Pasar segera menyelesaikan persoalan Pasar Bandarbuat. “Jika persoalannya karena pedagang belum bayar, saya harapkan pedagang segera membayarnya. Namun jika kesalahan itu ada pada pemko, saya harapkan pemko segera menyelesaikannya. Jangan dibiarkan persoalan ini berlarut- larut. Kasihan pedagang dan masyarakat Lubukkilangan sekitarnya,” ucapnya.

Bitel juga berharap PLN tak kaku dalam penegakan aturan. “Kan bisa dilakukan negosiasi, sehingga tak perlu pedagang harus bergelap-gelapan berjualan. Selesaikan ini secara baik dan cepat. Dampak yang akan di timbukan dari kebijakan ini, cukup besar nantinya,” ujar anggota DPRD dari Dapil Luki ini.


sumber : padang ekspres