
Saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/3/2011), Kanit Reskrim Polsektro Penjaringan Kompol Dedy Murti Haryadi mengatakan, masyarakat jangan lengah dan agar teliti terhadap orang-orang yang mencurigakan, apalagi yang mengaku sebagai anggota polisi.
"Kami selalu menunjukkan identitas jika akan melakukan penggeledehan atau penangkapan terhadap seseorang. Masyarakat pun berhak menanyakan identitas polisi tersebut," ungkapnya.
Ini tentunya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kasus penculikan yang terjadi di kawasan Pluit. Keenam orang yang mengaku polisi menciduk dua mahasiswa UBM dari rumahnya dengan tuduhan penyalahgunaan narkoba.
"Setelah diperiksa, kedua korban tidak menggunakan narkoba. Modus operandi seperti ini sudah sering terjadi. Motif utamanya pemerasan. Jadi, masyarakat diimbau untuk terus berhati-hati," tuturnya.
Dedy juga mengatakan, setiap melakukan penggeledahan atau penangkapan di suatu kawasan, polisi juga bekerja sama dengan pihak RT atau RW setempat.
"Penggeledahan semacam itu harus disaksikan RT atau RW setempat. Pihak kepolisian juga harus jelas menerangkan dan menunjukkan identitasnya. Surat perintah memang perlu, tetapi jika kejadian tiba-tiba, ya yang penting identitas dan disaksikan oleh RT atau RW setempat," tegasnya.
Seperti diberitakan, dua mahasiswa UBM menjadi korban penculikan kawanan orang yang mengaku sebagai polisi. Gerombolan orang tersebut mengambil korban dari rumahnya di kawasan Pluit, Jakarta, pada pukul 19.00 WIB. kompas.com