Faceminang.com
pencarian di faceminang.com
Portal berita online terkini dari Padang, Sumatera Barat. -
Tour de Singkarak 2013

Top Stories

Rabu, 14 Desember 2011

Ranah Minang Pasar Potensial Peredaran Narkoba

Berita: Sumatera Barat
Ranah Minang Pasar Potensial Peredaran Narkoba

Padang, Faceminang.com - Sumbar benar-benar sudah menjadi “surga” dan pasar potensial peredaran narkoba. Betapa tidak, pada tahun ini saja, polisi telah menyita 310,93 kilogram daun ganja kering, 1.020 batang pohon ganja dan 192 bibit ganja. Sedangkan untuk kasus psikotropika, polisi berhasil menyita 6,5 butir pil ekstasi dan 442,64 gram sabu-sabu.

Dari 19 kabupaten/kota, Padang masih menjadi jawara sasaran empuk peredaran narkoba. Data Polda Sumbar, Polresta Padang telah memproses kasus narkoba sebanyak 66 kasus. Sebanyak 103 tersangka berhasil ditangkap. Tahun ini, narkoba yang paling banyak beredar di Padang jenis sabu-sabu (39 kasus), dan ganja 27 kasus.

Dibandingkan tahun 2010, Polres Padang menangani kasus narkoba 67 kasus dengan jumlah tersangka 100 orang.

Menyusul di urutan kedua Polres Pasaman dengan jumlah 32 kasus dan 33 orang tersangka. Di Polres Pasaman, kasus narkoba terbanyak jenis ganja (27 kasus), sabu-sabu lima kasus. “Untuk menekan peredaran narkoba di Sumbar, dibutuhkan peranan tokoh masyarakat dan alim ulama,” ujar Kabid Humas Polda Sumbar, AKBP Kawedar kepada Padang Ekspres, kemarin (13/12).

Posisi Pasbar menggeser Polres Bukittinggi yang tahun lalu menempati posisi kedua terbanyak, 24 kasus dengan jumlah tersangka 36 orang. Total kasus narkoba yang diproses di 19 Polres pada 2010, sebanyak 321 kasus dengan jumlah tersangka 485 orang. Khusus kasus narkoba jenis ganja (220 kasus), jenis sabu (87 kasus). Dari seluruh kasus tersebut, yang telah selesai diproses 321 kasus.

Untuk tahun ini, jumlah kasus yang diproses di 19 Polres mencapai 361 kasus dengan jumlah tersangka 535 orang. Dari jumlah itu, 201 di antaranya kasus ganja dan 158 kasus sabu-sabu. Dari seluruh kasus tersebut, yang baru selesai diproses 286 kasus.

Sebagai perbandingan, tahun 2009, telah disita 333,5 kg daun ganja kering, 37 batang pohon ganja dan 16,9 gram putaw untuk jenis narkotika. Sementara psikotropika, disita 22 butir pil ekstasi, 150,5 gram sabu-sabu.

Tahun 2010, polisi berhasil menyita narkotika 228,6 kg daun ganja, 76 batang pohon ganja, dan 4,8 gram putaw. Untuk psikotropika, tiga butir pil ekstasi, dan 326,5 gram sabu-sabu.

“Jika dibandingkan tahun 2010, tahun ini terjadi peningkatan. Saat ini polisi telah menyita narkotika 310,93 kg daun ganja kering, 1.020 batang pohon ganja dan 192 bibit ganja. Sedangkan psikotropika yang telah berhasil disita 6,5 butir pil ekstasi, dan 442,64 gram sabu-sabu,” ungkapnya.

Kawedar menjelaskan, ganja umumnya dibawa dari Medan. Untuk sabu-sabu, pil ekstasi, dan putaw dibawa dari Jakarta, Pekanbaru, dan Medan.

Untuk menekan peredaran barang haram itu, Polres-Polres di perbatasan meningkatkan operasi rutin.

Tutup Celah
Koordinator Indonesian Police Watch Sumbar, Ilhamdi Taufik menekankan, perlunya jaringan intel polisi yang kuat untuk memutus jaringan narkoba di Sumbar.

“Tingginya peredaran ganja di Sumbar disebabkan jaringan intel polisi belum bekerja maksimal. Seharusnya intel bekerja keras agar tidak ada celah bagi pengedar narkoba masuk ke Sumbar. Terkesan selama ini jalur Sumbar aman untuk memasukkan ganja,” tukas dosen Fakultas Hukum Unand itu.

Ilhamdi menegaskan, mata rantai pengedar ganja ini harus diputus dan ditelusuri sampai ke akar-akarnya. Polisi juga harus memperketat pengamanan wilayah perbatasan.

Sosiolog Unand, Dr Azwar menganalisa, tingginya jumlah pengedar ganja berkaitan erat dengan meningkatnya pemakai daun surga itu di Sumbar. “Sama dengan hukum ekonomi. Banyaknya barang diakibatkan tingginya permintaan konsumen. Ini menandakan, di Sumbar jumlah pemakai narkoba jenis ganja ini juga meningkat,” ucapnya.

Dia tidak menampik kurangnya kontrol keluarga dan masyarakat dalam mengurangi narkoba ke Sumbar. Menurutnya, ini dipengaruhi perkembangan gaya hidup masyarakat Sumbar yang cenderung extrovert, terbuka terhadap berbagai informasi.

Sehingga ketika barang haram ini sedang diminati, banyak ikut-ikutan mencoba. “Kalau sudah terasa nikmatnya, mereka akan pakai terus,” tuturnya. padang ekspres