Kerabat dan teman pelaku bakar diri, Sondang Hutagalung, menangis sembari membawa foto Sondang saat memberikan penghormatan terakhir di aula Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (11/12/2011). Sondang meninggal pada Sabtu sore akibat luka bakar yang dideritanya hingga 97 persen.
Jakarta, Faceminang.com - Iman Munandar Batubara, Ketua Komite Advokasi Rakyat Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mengungkapkan aksi damai yang dilakukan di depan istana malam ini sebagai aksi mengenang kematian Sondang Hutagalung, pelaku bakar diri.
"Kita mau mengenang Sondang yang telah meninggal secara heroik di tempat ini, di depan istana ini," pekiknya, yang dilanjutkan dengan seruan "Revolusi, revolusi, revolusi sampai mati," dari teman-temannya, Jakarta, Senin (12/12/2011) malam.
Ia mengenang aksi Sondang bukanlah aksi sia-sia, seperti dikatakan banyak pihak. Apalagi aksi Sondang sebagai aksi mencari popularitas. "Sondang bukanlah mahasiswa yang gila. Tapi dia luar biasa, dia membakar dirinya di depan istana, simbol negara," tegasnya.
Ia mengatakan Sondang adalah aktivis dan juga mahasiswa yang memiliki intelektual yang luar biasa. Sondang memiliki kecintaan terhadap perubahan akan keadilan bagi masyarakat.
Berdasarkan pantuan Tribunnews.com, satu kader GMNI sempat menuju tempat Sondang membakar diri persis di depan istana. Kader GMNI tampak sempat berbicara dengan sejumlah petugas keamanan di istana untuk meminta izin untuk menaburkan bunga di tempat Sondang membakar diri.
Namun, permintaan itu tidak diberikan. "Tidak boleh di sana," ungkap kader GMNI tersebut.
Kini aksi mengenang Sondang, masih berlanjut. Massa GMNI kini membentuk lingkaran. Sejumlah lagu-lagu nasional dan orasi serta puisi sebagai kenangan akan sikap heroik Sondang. kompas