Di kalangan warga, lelaki yang ditangkap itu dikenal dengan nama Alim atau Alam dan pernah mengaku berasal dari Kota Solo, Jawa Tengah. Ia datang dan membuka warung makan Chef Yanto bersama seorang teman bernama Yanto, dua bulan lalu.
Warung makan itu menjual aneka masakan, antara lain nasi uduk, nasi goreng, pecel lele, kwetiau, dan mi goreng, mulai dari pukul 17.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB. "Warungnya ramai pembeli. Saya tidak menyangka ternyata dia ditangkap karena diduga terkait jaringan terorisme," kata Purnomo, tetangga Alim.
Alim dikenal pendiam dan kurang bergaul. Ia tidak pernah ikut kegiatan di kampung. Namun, sebagai penjual, ia dikenal ramah. Warga nyaris tidak percaya jika Alim terkait jaringan teroris hingga kedatangan dan penggerebekan oleh personel Densus 88 Antiteror.
Purnomo mengatakan melihat saat Alim ditangkap dan dimasukkan ke dalam sebuah mobil dengan tangan ke belakang dan diborgol. Petugas membawa benda milik Alim, yaitu komputer jinjing, telepon seluler, dan sepeda motor.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, penangkapan lelaki ini terkait jaringan teroris kelompok Abu Omar yang beroperasi di Filipina Selatan dan sekitarnya. kompas

Contact Us
Live TV Online
Radio Online

