Faceminang.com
pencarian di faceminang.com
Portal berita online terkini dari Padang, Sumatera Barat. -
Tour de Singkarak 2013

Top Stories

Minggu, 11 Desember 2011

Minggu, Tabuik Piaman Dihoyak

Berita: Sumatera Barat, Wisata Sumatera Barat
Kamis, Tabuik Piaman Dihoyak

Pariaman, Faceminang.com - Seni budaya Piaman ‘Tabuik’ yang telah ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi iven pariwisata nasional, hari ini (11/12) digelar di Kota Pariaman. Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang akan dihoyak dan dibuang ke laut, Pantai Gandoriah, sebagai ritual memperingati hari Asyura, setiap 10 Muharram.

Diperkirakan sekitar 200 ribu pengunjung dari berbagai daerah di tanah air, dan luar negeri bakal datang ke pesta budaya anak nagari Piaman tersebut. Berlokasi sekitar 65 kilometer arah utara Kota Padang.

Puncak prosesi tabuik juga akan dimeriahkan atraksi seni pencak silat dan hiburan gendang tasa yang dimainkan generasi muda Kota Pariaman.
Wali Kota Pariaman Mukhlis Rahman dan Bupati Padangpariaman Ali Mukhni menyebutkan, di samping sebagai pelestarian aset budaya lokal masyarakat Piaman, penyelenggaraan ritual ini tentu saja berdampak multiplier effect bagi peningkatan perekonomian masyarakat Piaman di berbagai bidang.

“Bayangkan saja, jika setiap orang dari sekitar 200 ribu pengunjung yang datang menyaksikan ritual tabuik ini membelanjakan uangnya Rp50 ribu saja, sudah berapa perputaran uang di daerah ini,” ujar Mukhlis Rahman, kemarin (10/12).

Untuk melestarikan budaya dan menarik wisatawan dalam dan luar negeri, kata Mukhlis, Pemko Pariaman didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membangun dua rumah tabuik; Tabuik Pasa di Kelurahan Karan Aur, dan Tabuik Subarang di Alai Gelombang, di samping Balaikota Pariaman.

Rumah permanen tersebut dilengkapi duplikat ‘daraga’ sebagai simbol kelengkapan ritual tabuik, sehingga pengunjung yang datang dapat menggali sejarah, bagaimana ritualnya dan sarana-sarana yang digunakan. Maka, pengunjung tidak hanya bisa datang melihat ritualnya setiap tahun.

Terkait keberadaan sarana pendukung sektor pariwisata seperti hotel atau penginapan, diakui Mukhlis maupun Ali Mukhni, masih sangat terbatas. Apalagi ketika pesta tabuik, banyak orang yang pergi menginap ke Kota Padang dan Bukittinggi. Namun, demikian Pemko Pariaman dan Pemkab Padangpariaman terus berupaya mendatangkan investasi pembangunan hotel.

“Pariaman dan Padangpariaman itu hanya terpisahkan oleh administratif pemerintahan saja, budaya dan masyarakatnya tetap satu. Saya bersama Wako Pariaman terus bersinergi menyiapkan sarana penginap tersebut dan diharapkan, sebelumnya iven Tour de Singkarak tahun depan sudah ada investasi pembangunan hotel di Piaman,” jelas Ali Mukhni.

Selain kalangan swasta, kata Ali Mukhni, keterlibatan perantau juga sangat diharapkan untuk itu. Apabila sudah ada hotel representatif, maka pengunjung bisa menginap, bermalam dan mengunjungi berbagai tempat-tempat wisata bersejarah, pusat kerajinan daerah dan kesenian tradisional yang ada di Piaman. Dampaknya, tentu saja menggerakkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan pendapatan daerah.

“Seperti tadi (kemarin, red) saya menerima Wali Kota Sibolga, bersama Ketua DPRD serta pengurus PKDP, mereka saya ajak ke Tiram menikmati salah satu objek wisata kuliner. Saat itu, saya juga komunikasi soal peluang investasi hotel tersebut, ini jadi PR saya bersama Wako Pariaman,” katanya.

Dibuang Pukul 15.00 WIB
Pantauan Padang Ekspres di Pariaman, hingga sore kemarin (10/12) Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang yang akan dihoyak dan dibuang ke laut, pengerjaaannya sudah mencapai 98 persen. Sejumlah tetua tabuik diiringi gendang tasa anak nagari tampak bahu-membahu bergotong-rotong menyelesaikan tabuik. Ratusan aparat keamanan juga telah siap dikerahkan guna mengamankan iven akbar tahunan ini.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Pariaman Effendi Jamal menyebutkan, sejak pagi hari ini (11/12), dijadwalkan pelaksanaan puncak prosesi tabuik, mulai dari naik pangkek, atau menyatukan antara burak dan bungo salapan siap dilakukan.

“Sorenya sekitar pukul 15.00 WIB, akan dilaksanakan proses pembuangan tabuik yang akan disaksikan gubernur, wali kota serta unsur muspida, perantau dan tokoh masyarakat,” ujar Effendi, ketika meninjau proses pembuatan Tabuik Subarang dan Tabuik Pasa di masing-masing rumah tabuik, kemarin.

Prosesi tabuik sendiri sudah dimulai sejak 1 Muharram lalu diawali pawai muharram, proses maambiak tanah, manabang batang pisang, maatam, maarak jari-jari dan puncaknya naik pangkek tabuik dan proses pembuangan tabuik ke laut. Pada malam harinya, digelar sejumlah hiburan kesenian budaya, pameran pembangunan dan pasar malam rakyat. Tahun ini prosesi pembuatan kedua tabuik menelan dana hingga Rp160 juta yang berasal dari APBD dan dana sejumlah donatur lainnnya.

Sebagaimana diketahui, pesta budaya tabuik sudah ada sejak ratusan tahun lalu, sebagai ritual memperingati Asyura, gugurnya dua orang cucu Nabi Muhammad SAW, yakni Hasan dan Hosen yang memimpin pasukan kaum muslim saat perang Karbala di Mekkah.

Sepuluh tahun terakhir, pesta tabuik sudah dijadikan kalender pariwisata, sehingga prosesi puncaknya tidak selalu pada sepuluh muharram. Prosesi tabuik selalu menarik wisatawan untuk menyaksikannnya. Bahkan, juga pernah dipertunjukan di Amerika Serikat.

Untuk pengamanan puncak tabuik Polres Pariaman mengerahkan 215 anggota polres untuk membantu pengamanan dan lancarnya prosesi tabuik.

“Semua anggota yang dikerahkan akan dibagi di sejumlah titik, seperti di pentas utama tabuik, pentas pantai Gandoriah, terutama saat pembuangan tabuik ke laut. Kami imbau kerja sama pengunjung agar jangan menggunakan perhiasan berlebihan sehingga mengundang aksi kejahatan,” ujar Kapolres Kota Pariaman, AKBP Bondan Wicaksono kepada Padang Ekspres, kemarin.

Kerja Sama Pariwisata
Untuk investasi di sektor pariwisata, kemarin (10/12) Mukhlis Rahman menandatangani kerja sama dengan Chairman Wordwide Far East Bhd Malaysia Datoo Noor Ismahanum. Pengusaha Malaysia tersebut berniat berinvestasi di Pariaman.

Sebagaimana ekspos Kepala Bappeda Pariaman M Syukri, potensi pariwisata di daerah itu yang ditawarkan adalah Pantai Gandoriah sebagai sarana wisata air dan wisata ke pulau kata sebagai sarana bermain keluarga, Pantai Talao Pasir Pauh sebagai wisata hutan mangrove dan Pantai Manggung untuk wisata bahari modern dengan sarana mall lengkap dengan hotel representatif.

“Di Malaysia, lokasi-lokasi wisata yang hanya sedikit keindahannya, bisa dipermak menjadi lokasi wisata yang cantik sehingga menarik minat wisatawan berkunjung. Apalagi Pariaman, dengan segudag potensi wisata, tinggal dipoles sudah menjadi lokasi wisata menjanjikan. Inilah yang menarik minat saya,”ujar Datoo Noor Ismahanum.

Datoo Noor mengungkapkan MoU Konsultan Investasi Internasional ini akan berjalan awal Januari 2012, dan berjanji menawarkan kerja sama ini dengan sejumlah pengusaha Malaysia lainnya. Apalagi menurut Mukhlis Rahman, potensi kota ini tidak hanya di bidang pariwisata tetapi juga bidang kesehatan, yaitu membangun rumah sakit. padang-today