Washington DC, Faceminang.com - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan menjual ribuan bom pintar kepada Uni Emirat Arab (UEA) sebagai langkah untuk menghadapi pertumbuhan kekuatan militer Iran. Rencana penjualan amunisi ke negara Teluk Persia tersebut akan dipaparkan di hadapan Kongres AS dalam beberapa hari mendatang.
Kabar yang pertama kali dimuat di harian Wall Street Journal edisi Jumat (11/11/2011) itu menyebutkan, AS akan menjual sebanyak 4.900 bom berpemandu presisi JDAM (joint direct attack munitions) kepada UEA, sebagai tambahan dari perjanjian penjualan paket persenjataan ke negara itu yang meliputi, antara lain 500 rudal udara-ke-darat Hellfire.
Bom-bom pintar ini memiliki kemampuan khusus menghantam sasaran secara presisi dan memiliki kekuatan ledak yang cukup kuat untuk menembus dinding bungker, terowongan, atau ruang bawah tanah yang berlapis dinding beton tebal. Dengan bom-bom ini, UEA akan memiliki kemampuan menghancurkan fasilitas nuklir bawah tanah milik Iran, yang diduga menjadi tempat pengembangan senjata nuklir oleh Iran.
AS, Israel, dan negara-negara Barat lainnya meyakini Iran sedang mengembangkan persenjataan nuklir, meski negara tersebut selalu menegaskan program nuklirnya hanya untuk keperluan pembangkit listrik. Pekan ini kekhawatiran Barat itu memuncak setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pada Rabu (9/11/2011) merilis laporan terbaru yang berisi berbagai bukti yang mengindikasikan proses menuju pembuatan senjata nuklir oleh Iran.
Penjualan bom-bom pintar ke UEA ini menjadi bagian dari usaha AS membangun kekuatan militer regional di sekitar Teluk Persia untuk mengimbangi kekuatan Iran. Enam negara yang tergabung dalam Dewan Kerjasama Teluk (GCC), yakni Arab Saudi, Bahrain, Oman, Qatar, UEA, dan Kuwait, diproyeksikan menjadi kekuatan bersama untuk menghadapi Iran. kompas