Faceminang.com
pencarian di faceminang.com
Portal berita online terkini dari Padang, Sumatera Barat. -
Tour de Singkarak 2013

Top Stories

Jumat, 29 April 2011

Gempa Dahsyat Ancam Solok

Berita: Sumatera Barat
Gempa Dahsyat Ancam SolokSolok, Faceminang - Gempa Dahsyat Ancam Solok. Kota Solok, Kabupaten Solok, Padangpanjang, Tanahdatar dan Agam menjadi daerah yang paling rawan terjadinya gempa berkekuatan besar. Gempa di wilayah tersebut dipicu oleh dua potensi. Pertama adalah adanya potensi aktivitas vulkanik dari Gunung Talang dan Gunung Marapi dan aktivitas tektonik oleh cesar (patahan) semangko yang akan memperparah keadaan.

Hal itu diungkapkan Kasi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Padangpanjang Buha Simanjuntak dan Koordinator BKMG Sumbar Taufik Gunawan pada seminar BKMG di Aula Bappeda Kota Solok, kemarin.

Gunung Talang dan Gunung Marapi hingga saat ini masih dinyatakan aktif. Sementara cesar semangko merupakan patahan yang paling aktif di banding 10 cesar lain yang ada di Pulau Sumatera. Dua kondisi tersebut (aktivitas vulkanik dan tektonik) akan menyebabkan gempa besar, apalagi kalau terjadi secara bersamaan atau beriringan.

Kawasan Danau Singkarak yang merupakan patahan yang paling aktif di cesar Semangko menjadi daerah rawan karena juga diapit dua gunung api aktif. Gempa "cukup" besar bahkan pernah terjadi tanggal 6 Maret 2007 lalu yang berpusat di muara Danau Singkarak, tepatnya di wilayah Gunungrajo, Tanahdatar. Saat itu, kekuatan gempa "hanya" di skala 6,4 SR dengan kedalaman 19 kilometer. Meski terbilang "kecil" namun kerusakan yang diakibatkan sangat luarbiasa, bahkan kerusakan juga menjalar ke wilayah Kota Solok, Agam, Padangpanjang, Tanahdatar hingga Kabupaten Agam.

"Itulah bedanya gempa yang berpusat di darat dan di laut. Gempa darat, efek kerusakan yang ditimbulkan sangat parah pada infrastruktur, tapi gempa laut, ketakutan terhadap tsunami yang jauh lebih besar. Namun kami sama sekali tidak berniat menakut-nakuti masyarakat di kawasan tersebut. Karena hingga saat ini belum ada satupun ahli yang mampu memprediksi akan terjadinya gempa. Namun potensi (adanya gempa besar, red) di jalur cesar Semangko tersebut sangat besar," ujarnya.

Gempa besar di wilayah Solok telah terjadi beberapa kali dan menyebabkan kerusakan parah. Namun itu terjadi di masa ratusan tahun lalu. Gempa besar pertama yang tercatat terjadi tahun 1797 dengan kekuatan 8,4 SR. Kemudian disusul gempa 8,6 SR tahun 1833. Di abad XX, gempa besar tercatat dua kali yang juga menyebabkan kerusakan parah. Pertama tahun 1926 dengan kekuatan 6,8 SR di kedalaman 10 kilometer dan tahun 2007 dengan kekuatan 6,4 SR dengan kedalaman 19 kilometer.

"Gempa vulkanik dan tektonik hanya akan terjadi pada patahan dan pertemuan lempeng. Kawasan Danau Singkarak dan jalur patahan lainnya di Sumbar juga ikut dipengaruhi oleh pergerakan lempeng Indo Australia di sepanjang pantai barat Sumatera hingga selatan Pulau Jawa. Setiap tahun lempeng tersebut bergerak 71 milimeter. Ini ikut mempengaruhi pergerakan di cesar Semangko dan aktivitas vulkanik di Gunung Talang dan Gunung Marapi," ungkap Buha.

Buha kembali mengingatkan bahwa akan adanya gempa besar tersebut adalah kenyataan adanya potensi. Ia kembali menegaskan hingga saat ini, belum ada satupun ahli, pakar gempa bahkan masyarakat yang bisa memprediksi akan terjadinya gempa. Menurutnya, kalau memprediksi, harus bisa menentukan waktu, lokasi, episentrum (pusa gempa) dan kekuatannya. Selama ini menurutnya, prediksi yang dilakukan berbagai pihak hanyalah pada tempat, itu pun belum satupun terbukti.

"Meski potensi tersebut tetap ada, namun terjadinya gempa tetap rahasia Tuhan tanpa ada satupun manusia yang bisa memprediksinya," ujarnya. padang-today.com