
Suatu Hari Jelang Senja di Akhir Musim Hujan
Menyimpan hujan Saat kemarau datang Itu janji pohon padamu
Memberi bulan Bila senja tenggelam Itu doaku pada langit
Apa yang dicari Kehilangan kata-kata Di dada jadi sepi
Bila kau mengerti
Kirimkan sisa hujan Dan doamu senja ini
Padaku!
Di suatu hari jelang senja
Di akhir musim hujan Aku menunggumu
Kabar Angin
Usiaku menjelang senja setiba matahari di atas kepala Belum sempat cuci muka belum juga belajar bagaimana Cara tersenyum yang manjur Atau menggumam sebait doa yang jujur Terburu aku terbang dipaksa mencumbu langit Katanya, semua ini akan mempertemukan kita
Mau juga aku percaya dengan desir angin terkutuk itu Yang terbiasa membiarkan petaka demi petaka runtuh Menyelami tubuh demi tubuh
Sepi
Aku pun Mengendap-ngendap Mengikuti detak demi detak jam Mengusir sepi sendiri Biar ramai suasana hati Gagal dan gagal!
Aku pun Memilih menangkap bintang Yang juga mati kugenggam
Puncak Dalam Diam
Dalam diam Sunyi yang mengetuk pintu Dari segala penjuru pintu tubuh Mulai berbicara denganku
Dalam diam Kenyataan yang berbaris Di dalam halaman buku-buku Mulai berlarian menjauh dariku
Dalam diam Setiap bentuk doa-doa pujian Yang mengalamatkan kesabaran Mulai kuikhlaskan untuk Tuhan
Dalam diam Apa kini masih kau alamatkan Pertanyaan- pertanyaan itu “Mengapa aku diam?”
Puncak Sepi
Sedih begitulah kesedihan Terasing dalam tubuh sendiri Ini bukan kemauan dari diri Sepi datang mengiris Menuju sampai hulu hati
BIODATA PENULIS
Nama : I Putu Gede Pradipta Alamat : Jln. Nangka Utara No. 286 Denpasar-Bali, 80231 Email : putugedepradipta@yahoo.com
Baginya, menulis merupakan sebentuk eksistensi diri. Puisi-puisi di atas didedikasikan untuk perempuan yang sungguh menginpirasi kehidupan. kompas.com