Painan, Faceminang.com - Kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan. Kemarin (13/7), sebanyak 7 rumah, toko dan 2 unit sepeda motor di Pasar Surantih, Kecamatan Sutera, hangus dilalap si jago merah. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah karena sebagian rumah berfungsi sebagai toko yang berisi makanan, pakaian dan kebutuhan harian lainnya.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres di lokasi kejadian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Dugaan sementara api berasal dari korsleting listrik salah satu rumah warga. Saat itu, pemilik rumah sedang tidak di tempat. Rapatnya permukiman penduduk membuat api dengan mudah menjalar ke rumah lain.
Warga yang kehilangan rumah akibat kebakaran tersebut antara lain Upik Kam, 40, Isah, 53, Ile, 50, pedagang, Anis, 40, pedagang sepatu, El Ujang, 40, Emi Acan, 56, pedagang sepatu dan baju, Ijol, 35 pedagang.
Nurizal, 56, warga sekitar, mengungkapkan, api dengan cepat menjalar karena saat itu angin sedang kencang sehingga api makin besar dan sulit dikendalikan. Mobil pemadam kebakaran (damkar) datang ke lokasi kebakaran satu jam setelah kejadian.
Camat Sutera Murdinal Guswandi memperkirakan kerugian akibat kebakaran ini cukup besar karena semua barang dagangan ludes.
“Saat ini para korban kebakaran diungsikan ke rumah warga lainnya,” ujarnya.
Danton Pusdaop Tim SAR BPBD Pessel Dahler mengatakan, “dua unit mobil dari Painan dan Balai Selasa kebakaran langsung menuju ke lokasi untuk membantu memadamkan api.”
Dua Rumah Terbakar
Selain di Surantih, kebakaran juga terjadi di Nagari Sungai Nyalo Kecamatan Batangkapas. Dua rumah habis dilalap si jago merah sekitar pukul 18.00, Kamis (12/7) lalu. Rumah tersebut masing-masing milik Syarif, 59, dan Azwir, 70.
Meski warga telah berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, Wali Nagari Sungai Nyalo, Ulil Amri mengatakan, “karena usaha yang dilakukan manual, api sulit dikendalikan dan dua rumah itu gagal diselamatkan.”
Petugas damkar dan warga baru bisa memadamkan api sekitar pukul 20.00. Dugaan sementara, penyebab kebakaran karena arus pendek. Saat ini, pihak Polsek Batangkapas masih melakukan penyelidikan.
Pelayanan di Mapolres Normal
Sementara itu, empat hari pascakebakaran Mapolres Pessel, pelayanan di kantor korps baju cokelat itu sudah normal lagi. Kini, Polres memanfaatkan gedung pertemuan Bhayangkari dan gedung Sabara sebagai kantor sementara. Semua pelayanan yang berkaitan dengan urusan publik juga dilakukan di sana.
Harid, 34, warga Nagari Ampingparak Kecamatan Sutera, salah seorang warga yang membutuhkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), mengaku pelayanan di Polres Pessel cukup baik dan lancar meski tempatnya di rumah dinas.
“Saya dilayani secara baik dan tidak perlu menunggu lama. Semuanya sepertinya sudah berjalan normal,” ujarnya. Hal yang sama juga diakui Mulyadi, 32, warga Lumpo, Kecamatan IV Jurai. “Saya mengurus SKCK untuk melamar di sebuat perusahaan. Saya bersyukur surat yang saya inginkan itu bisa cepat selesai,” ujarnya.
Di tengah kesibukan melayani masyarakat, para petugas juga tampak sibuk menata ruangan. Pantauan Padang Ekspres di gedung Bhayangkari yang dijadikan Kantor Kasatlantas itu, sudah dicat ulang. Sejumlah petugas juga tampak sibuk menyekat ruang di beberapa bagian gedung.
Waka Polres Pessel, Kompol Dwi Harsono mengatakan, selain merenovasi ruangan, pihaknya juga tengah memasang jaringan internet dan renovasi listrik. Demikian juga halnya peralatan seperti simulator (alat pembuatan SIM) dan alat uji lainnya yang selamat dari kebakaran.
“Dalam minggu ini semua peralatan dan kebutuhan untuk pembuatan SIM ini sudah siap,” ujarnya.
Sabtu, 14 Juli 2012
Kebakaran Pasar Surantih, 9 Rumah dan 2 Motor jadi Abu
sumber: padang ekspres