Sawahlunto, Faceminang.com - Hampir 2 hari berlalu pasca pembakaran yang dilakukan massa yang membrutal memanggang Kantor Satlantas, Karang Anyar, Sawahlunto. Seolah mimpi, kejadiannya begitu cepat. Tamu yang tak diundang seolah memberi kado yang sangat tidak diinginkan Pak Polisi di "rumahnya".
Sekarang apa daya, 4 miliar sekarang telah hangus jadi abu. Berdasarkan data yang didapat, seluruh dokumen di Kantor Satlantas ludes. Api juga menghanguskan 4 mobil patroli, 16 motor rusak berat dan 2 motor jenis Yamaha Mio, dan Suzuki Smash hilang. Peralatan simulator pembuatan SIM juga hangus dan satu unit komputer raib.
Aksi pembakaran Kamis (24/11) malam itu, diakui Wakil Kepala Polresta Sawahlunto Komisaris Polisi Faisal Anwar, tidak sempat diantisipasi karena berlangsung cepat dan tiba-tiba. Polisi memilih bertahan karena tidak ingin terjadi bentrokan. Ketika itu, tembakan peringatan ke udara beberapa kali dilakukan untuk meredam amuk massa yang ingin membakar kantor Satlantas.
"Massa yang datang sampai ribuan, sedangkan petugas hanya sekitar 80 orang. Itu pun yang berpakaian dinas lengkap hanya sekitar 40 orang. Kami tetap bersabar dan tidak emosional menghadapi massa yang begitu banyak," tuturnya.
Wakil Wali Kota Sawahlunto Erizal Ridwan, mantan Wakil Wali Kota Sawahlunto Fauzi Hasan, dan Ketua DPRD Sawahlunto Ali Yusuf menyesalkan aksi anarkis massa yang merusak dan membakar kantor Satlantas. "Kepada pihak yang terlibat melakukan pembakaran, dan oknum polisi yang diduga melakukan kekerasan terhadap pelajar, mesti diproses secara hukum," ujar Fauzi Hasan, kemarin.
Banyak yang menginginkan kejadian ini, dan ada pula yang tidak menyetujuinya. Namun, mana yang lebih layak, Menghajar atau Membakar?