Padang, Faceminang.com - Sukses Semen Padang karena Ancaman. Ancaman tak selamanya bikin sengsara. Faktanya, keberhasilan Semen Padang (SP) bertengger di papan atas Liga Super Indonesia 2010/2011, tak lepas dari ancaman jajaran direksi, komisaris dan pemilik saham PT Semen Padang yang mendanai klub kebanggaan urang awak tersebut.
Sebelum kompetisi berjalan, para pemilik otoritas di perusahaan semen tertua di Indonesia dan Asia Tenggara itu, mewanti-wanti akan membubarkan Kabau Sirah jika degradasi lagi ke Divisi Utama.
Ancaman tersebut diterima langsung Dewan Pembina Semen Padang FC, Widodo Santoso. “Karena saya diancam begitu oleh komisaris dan pemilik saham, saya juga melakukan hal yang sama kepada pelatih dan tim. Ternyata, diakhir kompetisi kami mampu mendapatkan hasil yang memuaskan,” ujarnya, saat syukuran keberhasilan SP di pentas ISL , di Wisma Indarung Semen Padang, Selasa (21/6) malam.
Widodo juga tak menampik, prestasi membanggakan di tingkat nasional tersebut, tak lepas dari sokongan semua insan dan pencinta sepakbola di Sumbar. Terutama sekali dari supporter setia, The Kmers dan Spartack, jajaran komisaris dan direksi PT Semen Padang, dan lainnya.
Istimewanya, Semen Padang yang baru saja promosi dari Divisi Utama tahun lalu, mengarungi kompetisi ISL pertamanya tanpa pemain berlabel bintang. Tapi tetap bisa bertengger di posisi empat klasemen akhir ISL. “Ini yang juga membanggakan kita. Tanpa pemain berlabel bintang, kita berhasil mengangkangi sejumlah tim yang dihuni banyak pemain bintang,” katanya.
Bagi Widodo, prestasi yang didapat tim dengan kondisi demikian menunjukkan bahwa tim ini dibangun dengan kerjasama yang kuat dan solid. “Ke depan untuk bisa lebih baik, kebersamaan dalam tim tersebut harus tetap dijaga,” sebutnya.
Kunci sukses lainnya adalah dengan selalu mempelajari gaya permainan lawan melalui rekaman video bersama-sama. “Cara demikian, baru tahun ini kita lakukan. Saya berharap hal tersebut tetap dipertahankan,” tutur mantan Direktur Utama PT Semen Padang itu.
Selain syukuran, acara yang dihadiri Komisaris Utama PT Semen Padang, jajaran direksi PT Semen Padang, tim Semen Padang, Pengprov PSSI Sumbar, serta pendukung setia Kabau Sirah, sekaligus perpisahan dengan Widodo Santoso.
Direktur PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP), Erizal Anwar menyerahkan cindera mata kepada Widodo, berupa baju Semen Padang FC yang bertuliskan Widodo S di bagian punggungnya. Kapten tim SP FC juga memberikan bajunya, yang telah ditandatangani seluruh pemain. Begitu juga The Kmers yang memberikan sebuah syal Semen Padang melalui ketua mereka.
Komisaris Utama PT Semen Padang, Muzani Syukur, mengapresiasi prestasi ini. Terkhusus kepada Widodo, dia menyatakan, salut atas perannya mempertahankan esksistensi tim. “Saya masih ingat beberapa tahun lalu tim ini akan dibubarkan, karena tidak kunjung mendapatkan prestasi yang baik. Namun, Pak Widodo dan dengan caranya bisa meyakini pemilik saham bahwa tim ini akan berprestasi, maka sampai kini tim ini tetap ada dan mendapat prestasi membanggakan,” tuturnya. padangekspres
Sebelum kompetisi berjalan, para pemilik otoritas di perusahaan semen tertua di Indonesia dan Asia Tenggara itu, mewanti-wanti akan membubarkan Kabau Sirah jika degradasi lagi ke Divisi Utama.
Ancaman tersebut diterima langsung Dewan Pembina Semen Padang FC, Widodo Santoso. “Karena saya diancam begitu oleh komisaris dan pemilik saham, saya juga melakukan hal yang sama kepada pelatih dan tim. Ternyata, diakhir kompetisi kami mampu mendapatkan hasil yang memuaskan,” ujarnya, saat syukuran keberhasilan SP di pentas ISL , di Wisma Indarung Semen Padang, Selasa (21/6) malam.
Widodo juga tak menampik, prestasi membanggakan di tingkat nasional tersebut, tak lepas dari sokongan semua insan dan pencinta sepakbola di Sumbar. Terutama sekali dari supporter setia, The Kmers dan Spartack, jajaran komisaris dan direksi PT Semen Padang, dan lainnya.
Istimewanya, Semen Padang yang baru saja promosi dari Divisi Utama tahun lalu, mengarungi kompetisi ISL pertamanya tanpa pemain berlabel bintang. Tapi tetap bisa bertengger di posisi empat klasemen akhir ISL. “Ini yang juga membanggakan kita. Tanpa pemain berlabel bintang, kita berhasil mengangkangi sejumlah tim yang dihuni banyak pemain bintang,” katanya.
Bagi Widodo, prestasi yang didapat tim dengan kondisi demikian menunjukkan bahwa tim ini dibangun dengan kerjasama yang kuat dan solid. “Ke depan untuk bisa lebih baik, kebersamaan dalam tim tersebut harus tetap dijaga,” sebutnya.
Kunci sukses lainnya adalah dengan selalu mempelajari gaya permainan lawan melalui rekaman video bersama-sama. “Cara demikian, baru tahun ini kita lakukan. Saya berharap hal tersebut tetap dipertahankan,” tutur mantan Direktur Utama PT Semen Padang itu.
Selain syukuran, acara yang dihadiri Komisaris Utama PT Semen Padang, jajaran direksi PT Semen Padang, tim Semen Padang, Pengprov PSSI Sumbar, serta pendukung setia Kabau Sirah, sekaligus perpisahan dengan Widodo Santoso.
Direktur PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP), Erizal Anwar menyerahkan cindera mata kepada Widodo, berupa baju Semen Padang FC yang bertuliskan Widodo S di bagian punggungnya. Kapten tim SP FC juga memberikan bajunya, yang telah ditandatangani seluruh pemain. Begitu juga The Kmers yang memberikan sebuah syal Semen Padang melalui ketua mereka.
Komisaris Utama PT Semen Padang, Muzani Syukur, mengapresiasi prestasi ini. Terkhusus kepada Widodo, dia menyatakan, salut atas perannya mempertahankan esksistensi tim. “Saya masih ingat beberapa tahun lalu tim ini akan dibubarkan, karena tidak kunjung mendapatkan prestasi yang baik. Namun, Pak Widodo dan dengan caranya bisa meyakini pemilik saham bahwa tim ini akan berprestasi, maka sampai kini tim ini tetap ada dan mendapat prestasi membanggakan,” tuturnya. padangekspres