Padangpariaman, Faceminang.com - Geram dengan maraknya aksi pencurian aki tower telekomunikasi, warga mengambil tindakan sendiri. Kemarin, empat kawanan pencuri aki tower kena batunya. Mereka dihajar massa ketika beraksi di Korong Talangjala, Kenagarian Sungaibuluah, Kecamatan Batang Anai, Padangpariaman.
Satu di antaranya, Rahmat Hidayat, 30, tewas diamuk massa. Sedangkan tiga orang lagi, Somad, 30, Syafri Yunaldi, 19, dan Indra, 20, babak belur kena bogem mentah. Keempat kawanan pencuri itu warga Belimbing, Kecamatan Kuranji, Padang. Setelah dirawat di puskesmas terdekat, ketiga pelaku ditahan di Mapolsek Batang Anai.
Polisi juga telah menyita empat aki merek Tubular Gel Batery miliki Telkom, satu tas berisikan kunci, dan mobil Avanza warna silver bernomor polisi BA 1819 RM yang digunakan untuk beroperasi.
Waka Polres Padangpariaman Kompol Komaruddin mengatakan, kejadian berawal saat 12 aki (accu) base transceiver station (BTS) Telkom di Talangjala, dekat rumah makan Lamun Ombak, hilang pada Sabtu (14/1) lalu. Akibat hilangnya aki BTS itu, jaringan telepon rumah dan seluler warga terganggu.
Atas kejadian itu, warga Talangjala sepakat menggelar ronda malam. Pada ronda Selasa malam (18/1), ternyata membuahkan hasil. Sekitar pukul 04.00, warga berhasil menangkap basah kawanan pencuri aki tower itu.
Penangkapan bermula ketika seorang petugas ronda melihat ada dua orang pemuda (Somad dan Rahmat Hidayat) sedang membuka keempat baterai tower yang tidak dijaga security itu. Karena sendirian, dia lalu melapor ke ketua pemuda, Syafri Eldi sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, massa langsung bergerak menangkap kedua pelaku.
Kedua pelaku sempat melarikan diri. Namun apes, warga telah mengepung lokasi. Masyarakat yang emosi, langsung menghajar kedua pemuda itu. Sedangkan dua pelaku lagi, menunggu di mobil.
Warga pun memancing kedua kawanan itu agar menjemput dua temannya(Syafri dan Indra) itu dengan cara ditelepon. Begitu keduanya tiba di lokasi, persisnya dekat jembatan Pasar Usang, ratusan warga langsung mengepung mobil tersebut. Tak pelak, keduanya juga tak luput dari bulan-bulanan massa hingga babak belur.
Setelah itu, keempat pencuri itu diserahkan warga bersama Wali Nagari Pasar Usang, Anasrul ke Mapolsek Batang Anai. Rahmad Hidayat terpaksa dibawa ke RSUP M Djamil karena kritis, sedangka Somad dirawat ke Puskesmas Batang Anai.
Kapolsek Batang Anai AKP Ali Anazar menyebutkan, keempat pelaku selama ini sudah menjadi incaran polisi. Sebelumnya, di tempat yang sama pada Rabu (4/1) lalu, keempatnya berhasil menggondol 12 baterai tower yang diperkirakan harganya mencapai Rp 10 juta per unit.
Wakapolres Padangpariaman Kompol Komaruddin ketika dikonfirmasi membenarkan, Syafri dan Indra langsung diserahkan warga ke Polsek Batang Anai bersamaan dengan barang bukti, sementara Rahmad Hidayat dan Somad dibawa ke Puskesmas Batang Anai.
“Namun, Rahmad Hidayat akhirnya dirujuk ke RSUP M Djamil karena kritis. Sekitar pukul 09.00, Rahmad akhirnya meninggal. Sedangkan Somad, dibawa ke Mapolsek Batang Anai setelah dirawat di puskesmas. Pelaku yang tewas, residivis dengan kasus sama dan baru bebas beberapa bulan lalu,” ujar Komaruddin.
Kempat kawanan pencuri ini, kata Komaruddin, diduga kuat pelaku pencurian aki tower di sejumlah daerah di Sumbar, termasuk Padang. “Pengakuan dari ketiga pelaku, pada Sabtu (14/1) lalu, mereka yang mencuri 12 aki tower di tempat yang sama. Kami juga akan berkoordinasi dengan Polres lainnya terkait pencurian aki tower ini,” kata mantan Kasat Lantas Polresta Padang itu.
Secara terpisah, Kepala Humas RSUP M Djamil Padang, Gustavioanof mengatakan, Rahmad Hiudayat tiba di IGD RSUP M Djamil sekitar pukul 06.00. DY dirawat intensif di ruang resusitasi IGD hingga akhirnya meningga pukul 09.00 WIB.
Tingkatkan Pemahaman Hukum
Terkait tewasnya pelaku pencurian itu, Police Wacht Ilhamdi Taufik ketika dihubungi Padang Ekspres mengatakan tewasnya pelaku pencurian setelah dihajar massa, diakibatkan rendahnya pemahaman masyarakat terhadap hukum yang berlaku dan tingginya emosi masyarakat.
Selain itu, kata Ilhamdi juga diakibatkan, kekecewaan masyarakat terhadap kepastian hukum yang terjadi saat ini. Misalnya, banyak kasus kejahatan yang tidak jelas dan tidak ada tindaklanjutnya.
”Inilah penyebabnya masyarakat berani main hakim sendiri. Untuk itu, masyarakat harusnya meningkatkan pemahaman terhadap hukum yang berlaku.
Selain itu, pihak kepolisian harus meningkatkan pendekatan kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa percaya kepada hukum berlaku dan tidak mau main hakim sendiri,” harapnya.
sumber : padang ekspres