Faceminang.com
pencarian di faceminang.com
Portal berita online terkini dari Padang, Sumatera Barat. -
Tour de Singkarak 2013

Top Stories

Minggu, 25 Desember 2011

"Prancis Bakar Rakyat Aljazair bak di Oven"

Berita: Internasional
Prancis Bakar Rakyat Aljazair bak di Oven
PM Turki Recep Tayyip Erdogan

Ankara, Faceminang.com - Hubungan Turki dengan Prancis terus memanas. Setelah sebelumnya Prancis mengakui pembantaian 1,5 juta etnis Armenia pada Perang Dunia I, dengan dikeluarkannya sebuah undang-undang tentang peristiwa itu.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan sepertinya sudah dirudung kekesalan yang memuncak dengan kembali mengeluarkan pernyataan keras terhadap Prancis. Kali ini, Erdogan mengklaim Prancis juga membantai warga Aljazair selama penjajahan atas negeri itu.

"Pasukan Prancis membakar rakyat Aljazair layaknya di dalam oven selama masa kolonialisme disana," tegas PM Erdogan seperti seperti dikutip AFP, Sabtu (24/12/2011).

"Jika Sarkozy tidak tahu tentang pembantaian ini, dia seharusnya bertanya kepada ayahnya, Pal Sarkozy. Ayahnya bertugas untuk Legiun Asing Prancis di tahun 1940-an. Saya yakin beliau punya banyak kisah yang bisa diceritakan untuk anaknya," imbuh Erdogan.

Ucapan Erdogan itu kemudian dibantah sendiri oleh ayah Presiden Sarkozy. Dirinya menilai Erdogan amat konyol dan tidak berdasar.

"Saya tidak pernah pergi ke Aljzair. Tempat paling jauh yang pernah saya kunjungi hanya Marseille dan saya hanya bergabung dengan Legiun Asing selama empat bulan," tanda Pal Sarkozy.

Memanasnya hubungan kedua negara ini dipicu oleh keputusan Parlemen Prancis yang meloloskan undang-undang yang menyatakan, tewasnya 1,5 etnis Armenia yang dilakukan oleh Kekaisaran Ottoman Turki adalah sebuah genosida.

Memang banyak sejarahwan yang mengatakan, pembantaian yang terjadi di Perang Dunia I itu melibatkan Kekaisaran Ottoman Turki dan menewaskan 1,5 juta warga etnis Armenia.

Turki memang mengakui adanya pembantaian itu, namun Turki membantah ketika muncul dugaan, pembantaian itu ditujukan untuk membasmi warga Kristen Armenia.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menilai, Prancis melakukan politik rasis dan hendak memperburuk hubungan bilateralnya dengan Turki.

Menurut Turki, banyak informasi yang salah, yang diumumkan para sejarahwan terkait pembantaian Armenia. Sementara itu, Prancis pun mengkritik balik Turki. Prancis menilai, Turki mengintervensi kinerja Parlemen Prancis.

Turki pun menarik Duta Besar untuk Prancis Tahsin Burcuoglu dari posnya pada Jumat 23 Desember kemarin, sebagai tanda protes kepada Prancis.


sumber : okezone