Ritual Wajib Pakai Lensa Kontak. Lensa kontak bukan sekadar pengganti kacamata. Pemilihan, penggunaan, lama waktu memakai lensa kontak berbeda pada setiap individu. Perawatan lensa kontak juga memerlukan kedisiplinan penggunanya. Pemakaian lensa kontak yang asal-asalan, menyebabkan keluhan ringan pada mata, hingga infeksi pada kornea mata.
Karenanya butuh resep dokter dalam memilih lensa kontak. Artinya, sebelum memilih, membeli, dan memakai lensa kontak, Anda perlu berkonsultasi dengan ahlinya. Di Indonesia, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis mata. Berbeda dengan di Singapura, yang memiliki ahli berprofesi sebagai optometris.
Ritual wajib
Setelah melewati tahapan konsultasi sebelum memilih dan membeli lensa kontak, Anda juga perlu disiplin merawatnya. "Kuncinya harus disiplin menjalani ritual pemakaian lensa kontak, termasuk mengikuti aturan pakai yang berbeda sesuai jenis lensa dan kebutuhan," kata opthalmologist, dr Tri Rahayu, SpM, FIACLE, yang juga adalah Kepala Divisi Refraksi & Lensa Kontak Departemen Mata FKUI RSCM, kepada Kompas Female di Jakarta.
Ritual wajib yang perlu diperhatikan adalah saat memakai, melepaskan, membersihkan, membilas, menyimpan lensa kontak. Setiap tahapan ini ada metode sesuai jenis lensa. "Setiap produk lensa kontak memiliki cara membersihkan yang berbeda," tambah dr Tri yang juga adalah Ketua Contact Lens Center di Jakarta Eye Center.
Jaga kebersihan tangan
Pastikan tangan Anda bersih saat memakai lensa kontak, melepasnya, mencucinya, dan merendamnya dalam wadah khusus. Faktor higienis turut memengaruhi terjadinya gangguan atau keluhan mata, akibat kelalaian penggunanya.
Rajin mencuci setelah pakai
Umumnya, lensa kontak aman dipakai selama delapan jam. Segera lepas dan cuci lensa kontak dengan benar jika sudah delapan jam pemakaian. Jadi, meski Anda belum tiba di rumah, namun lama pemakaian sudah sampai delapan jam, Anda harus segera melepaskan lensa kontak, kata dr Tri.
Khusus kondisi di Indonesia, sebaiknya jangan mencuci lensa kontak dengan air keran. Tetapi gunakan cairan pembersih khusus untuk lensa kontak. "Air keran di luar negeri bisa langsung minum, artinya air dijamin kebersihannya, berbeda dengan di Indonesia. Jadi sebaiknya gunakan cairan pembersih khusus lensa kontak saat akan mencucinya," lanjutnya.
Cuci sebelum direndam
Kebiasaan yang keliru dan berisiko pada pembiakkan kuman adalah mencuci lensa kontak hanya saat akan dipakai. Banyak orang yang salah memperlakukan lensa kontak. Jadi setelah delapan jam dipakai, lensa kontak langsung disimpan dalam cairan perendam, tanpa dicuci lebih dahulu. Kebiasaan yang keliru ini menyebabkan terjadinya pembiakkan kuman di cairan perendam lensa kontak.
Ganti cairan perendam
Setelah pakai, cuci lensa kontak, lalu rendam di cairan khusus perendam. Jangan lupa mengganti cairan perendam lensa kontak setiap hari.
Ganti baru
Perhatikan masa kadaluarsa lensa kontak Anda. Segera ganti dengan yang baru jika lensa kontak sudah kadaluarsa. Jangan sampai alasan penghematan menimbulkan risiko kesehatan pada mata Anda.
"Alasan berhemat, tak mau keluar biaya untuk membeli cairan pembersih dan perendam lensa kontak. Atau bahkan tak mau membuang lensa kontak yang kadaluarsa, karena enggan membeli kembali lensa kontak yang baru, paling sering terjadi. Alasan penghematan ini berakibat pada berbagai gangguan kesehatan mata," tandasnya. kompas
Karenanya butuh resep dokter dalam memilih lensa kontak. Artinya, sebelum memilih, membeli, dan memakai lensa kontak, Anda perlu berkonsultasi dengan ahlinya. Di Indonesia, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis mata. Berbeda dengan di Singapura, yang memiliki ahli berprofesi sebagai optometris.
Ritual wajib
Setelah melewati tahapan konsultasi sebelum memilih dan membeli lensa kontak, Anda juga perlu disiplin merawatnya. "Kuncinya harus disiplin menjalani ritual pemakaian lensa kontak, termasuk mengikuti aturan pakai yang berbeda sesuai jenis lensa dan kebutuhan," kata opthalmologist, dr Tri Rahayu, SpM, FIACLE, yang juga adalah Kepala Divisi Refraksi & Lensa Kontak Departemen Mata FKUI RSCM, kepada Kompas Female di Jakarta.
Ritual wajib yang perlu diperhatikan adalah saat memakai, melepaskan, membersihkan, membilas, menyimpan lensa kontak. Setiap tahapan ini ada metode sesuai jenis lensa. "Setiap produk lensa kontak memiliki cara membersihkan yang berbeda," tambah dr Tri yang juga adalah Ketua Contact Lens Center di Jakarta Eye Center.
Jaga kebersihan tangan
Pastikan tangan Anda bersih saat memakai lensa kontak, melepasnya, mencucinya, dan merendamnya dalam wadah khusus. Faktor higienis turut memengaruhi terjadinya gangguan atau keluhan mata, akibat kelalaian penggunanya.
Rajin mencuci setelah pakai
Umumnya, lensa kontak aman dipakai selama delapan jam. Segera lepas dan cuci lensa kontak dengan benar jika sudah delapan jam pemakaian. Jadi, meski Anda belum tiba di rumah, namun lama pemakaian sudah sampai delapan jam, Anda harus segera melepaskan lensa kontak, kata dr Tri.
Khusus kondisi di Indonesia, sebaiknya jangan mencuci lensa kontak dengan air keran. Tetapi gunakan cairan pembersih khusus untuk lensa kontak. "Air keran di luar negeri bisa langsung minum, artinya air dijamin kebersihannya, berbeda dengan di Indonesia. Jadi sebaiknya gunakan cairan pembersih khusus lensa kontak saat akan mencucinya," lanjutnya.
Cuci sebelum direndam
Kebiasaan yang keliru dan berisiko pada pembiakkan kuman adalah mencuci lensa kontak hanya saat akan dipakai. Banyak orang yang salah memperlakukan lensa kontak. Jadi setelah delapan jam dipakai, lensa kontak langsung disimpan dalam cairan perendam, tanpa dicuci lebih dahulu. Kebiasaan yang keliru ini menyebabkan terjadinya pembiakkan kuman di cairan perendam lensa kontak.
Ganti cairan perendam
Setelah pakai, cuci lensa kontak, lalu rendam di cairan khusus perendam. Jangan lupa mengganti cairan perendam lensa kontak setiap hari.
Ganti baru
Perhatikan masa kadaluarsa lensa kontak Anda. Segera ganti dengan yang baru jika lensa kontak sudah kadaluarsa. Jangan sampai alasan penghematan menimbulkan risiko kesehatan pada mata Anda.
"Alasan berhemat, tak mau keluar biaya untuk membeli cairan pembersih dan perendam lensa kontak. Atau bahkan tak mau membuang lensa kontak yang kadaluarsa, karena enggan membeli kembali lensa kontak yang baru, paling sering terjadi. Alasan penghematan ini berakibat pada berbagai gangguan kesehatan mata," tandasnya. kompas