Jakarta, Faceminang.com - Bung Karno dan Sarinem. Langkah Anis terhenti di depan sebuah bingkai foto yang terpancang di dinding Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/6/2011). Sosok yang ada dalam foto itu adalah seorang pemimpin besar bangsa ini. Dia lah Soekarno, yang akrab disapa Bung Karno.
Berbagai fotonya dipamerkan dalam pameran foto yang bertajuk "Bung Karno Melihat Indonesia", 13-25 Juni 2011. Foto dokumen Pranenda Prabowo lah yang membuat langkah Anis terhenti. Di dalam foto itu, terlihat Bung Karno tengah berbincang dengan seorang wanita tua. Sarinem namanya.
Dari sekian foto Bung Karno yang dipamerkan, sejumlah pengunjung memilih foto ini karena dinilai menggetarkan dan menyentuh emosi.
"Bagaimana dalam foto ini ia (Bung Karno) terlihat sangat memperhatikan rakyat kecil. Sekarang ini presiden sulit seperti itu, mungkin kareena terlalu kebanyakan pengawal," kata Anis, Sabtu (25/6/2011).
Pengunjung lainnya, Sures menilai, foto "Sarinem" sangat natural. "Tidak nampak dibuat-buat," ujarnya.
Baik Sures maupun Anis menganggap, meski hanya melihat sosoknya melalui foto, getaran semangat nasionalisme Bung kArno bisa mereka rasakan. "Bung Karno seperti mempunyai daya magis yang menebarkan pesona kewibawaan dan keramahan kepada rakyatnya. Hal inilah yang terpancar dari foto dan karya-karyanya," ujar dia.
Dalam sebuah puisinya, Bung Karno menuliskan, "Wahai engkau rakyatku, saudara sebangsaku, putra-putri dan sahabatku. Aku ingin mengajakmu mendengarkan lautan membanting di pantai bergelora. Aku ingin mengajakmu melihat awan putih berarak di angkasa. Aku ingin mengajakmu mendengarkan burung perkutut di pepuhunan. Aku ingin mengajakmu mengetahui lebih dalam bagaimana aku melihat Indonesia."
Yudha, seorang pemuda yang sangat fanatik dengan Bung Karno mengungkapkan, tokoh idolanya itu memang tidak bisa diragukan lagi sosok ketokohannya. Bung Karno dinilainya selalu bisa menempatkan diri dengan rakyatnya dan mampu mensejajarkan diri dengan para tokoh di seluruh dunia.
"Ia dekat dengan rakyat dan seorang sahabat yang tidak lupa asalnya, tidak menciptakan sekat dan memang begitulah seharusnya seorang pemimpin. Ketokohannya setara dengan tokoh-tokoh dunia pada masanya. Terutama para pemimpin yang mengkritisi kebijakan-kebijakan Amerika. Saat ini, bahkan terbentuk opini membenci Amerika adalah tindakan teroris. Stigmanya seperti itu," kata Yudha.
Setelah di Jakarta, "getaran" Bung Karno juga akan sampai di Bandung, Jawa Barat. Pameran foto yang sama akan digelar di Bandung pada 24-30 Juni 2011. kompas