Faceminang.com
pencarian di faceminang.com
Portal berita online terkini dari Padang, Sumatera Barat. -
Tour de Singkarak 2013

Top Stories

Selasa, 17 Mei 2011

Berhenti Merokok Melalui Teknik Hypnotherapy

Berita: Sumatera Barat
Berhenti Merokok Melalui Teknik HypnotherapyPadang, Faceminang - Berhenti Merokok Melalui Teknik Hypnotherapy. Menyadari putranya bisa menghabiskan dua bungkus rokok setiap hari, membuat Asneti (47) pusing tujuh keliling. Berulang kali dia berupaya memberi penyadaran pada putranya, Iqbal (16). Berulang kali pula penolakan yang diperolehnya dari sang anak, dengan berbagai alasan.

Tanpa sebab yang jelas, saat bertemu dengan suami kakaknya M Nashruddin Cht pada 13 April lalu di Nagari Salo, Kecamatan Baso, Agam, Iqbal tiba-tiba melontarkan keinginannya untuk berhenti merokok.

“Mas, ambo nio baranti ma rokok. Ndak lamak perasaan ambo taruih maminta pitih ka amak nan lah panek manggaleh sampai tangah malam,” kata Iqbal kepada kakak iparnya yang orang Jawa Tengah itu.

Permintaan Iqbal ini langsung ditindaklanjuti Nashrudin. Master trainer pada pelatihan hypnoterapi itu langsung berdialog dengan Iqbal. Dialog seperti orang sedang berbincang-bincang itu, menurut Nashrudin, sejatinya adalah dia tengah menghipnosis sang adik ipar.

“Anak-anak atau remaja, tak perlu dihipnosis hingga tak sadarkan diri. Kita cukup masuk ke dalam alam pikirannya, lalu memberikan penyadaran bahwa merokok itu lebih banyak ruginya ketimbang untung,” kata Nashrudin sembari menyebut, suasana sekitar yang rilek dan nyaman akan semakin cepat membantu proses hipnosis terjadi.

Sekitar 15 menit kemudian, proses penyembuhan Iqbal selesai. Ketika dia kembali menyadari keadaan sekitarnya, Nashrudin lalu menyodorkan satu bungkus rokok. Iqbal langsung menolak saat disodori rokok. Ketika rokok itu dibuka kan dan disodorkan satu batang, Iqbal kembali menolak.
“Lidah ambo taraso paik-paik. Salain itu, ambo juo maleh mancaliak rokok ko,” kata Iqbal dengan nada pasti. Melihat putranya tak ingin lagi merokok, mata Asneti tampak berlinang. Dia seolah tak percaya putranya bisa berhenti merokok. Hingga sepekan kemudian, Iqbal disebutkannya, tak pernah lagi meminta uang untuk membeli rokok.

Hipnosis Fenomena Alamiah

Ditegaskan Nashrudin, hipnosis yang dipraktekannya berbeda dengan hipnosis yang dilakukan pelaku kejahatan yang menguras barang berharga para korbannya. “Hipnosis yang dilakukan pelaku kriminal disebut gendam. Untuk bisa melakukan gendam, pelakunya harus melakukan lakon tertentu seperti menghafal mantra, menjalani ritual tertentu, lelaku puasa atau lainnya,” terang Nasrudin yang juga praktisi psikologi.

Sementara, hipnosis itu sendiri adalah ilmu logika yang setiap orang bisa mempelajarinya kepada psikolog, dokter dan ahlinya tanpa mantra atau lelakon apapun. “Hipnosis itu fenomena alamiah yang terjadi pada manusia. Hipnosis adalah ilmu biasa yang unik, tapi bisa dijadikan sarana pengobatan berbagai macam penyakit dan keluhan. Sebab, hipnosis itu dilakukan melalui berbagai macam gelombang yang ada di otak manusia yakni beta, alfa dan teta,” tegasnya.

Gelombang beta, jelasnya, adalah tahapan dimana pikiran manusia yang terfokus pada banyak hal. Sehingga, tidak bisa disugesti. Misalnya, seorang anak yang susah belajar tapi pikirannya mengingat yang lain. Atau orang yang tak bisa khusyuk saat salat, karena pikirannya mengingat hal-hal lain. Yang lebih dalam lagi yakni gelombang alfa. Sedangkan tahapan ketiga yakni teta atau orang sering menyebutnya dengan khusyuk.

“Hipnosis merupakan ilmu komunikasi prima yang jadi pengantar menuju gelombang teta. Di tahapan teta inilah, terjadi banyak keajaiban. Orang bisa menyembuhkan penyakitnya sendiri, luka bisa tertutup sendiri dan darahnya berhenti mengalir dan sebagainya,” terang Nashrudin.

Dijelaskan, mayoritas penyakit manusia atau lebih dari 80 persen, disebabkan faktor emosi. Banyak penyakit sulit disembuhkan, karena emosi negatif yang mendasarinya tidak di-release atau dihilangkan.

“Jika faktor emosi yang menjadi penyebab itu ditemukan dan dilepaskan, maka penyakit akan sembuh. Termasuk penyakit fisik seperti maag, ginjal, liver, stroke dan sebagainya. Penyakit itu akan segera sembuh jika emosi negatif yang menyertainya dapat dilepaskan,” ujar Nasrudin yang juga pendiri Monas School of Hypnotism (www.monas77.com).

Monas school sudah sering menggelar workshop hypnoterapi. Selain itu, monas school makin banyak diminati orang, karena terbukti kegunaannya. Para peserta pun berasal dari berbagai kalangan profesi. Selain itu, motivasi mereka mengikuti training ini juga bervariasi. Ada yang ingin menyembuhkan penyakit, memperlancar dalam bisnis atau marketing, menumbuhkan kepercayaan diri dan lainnya.

Semua itu bisa terjadi, terang Nashrudin, karena hipnosis bisa memicu terbukanya critical area yaitu batas antara pikiran sadar dengan bawah sadar seseorang. Dengan terbukanya critical area itu, maka komunikasi akan lebih mudah terjadi.

Bahkan, orang bisa menyembuhkan dirinya sendiri tanpa perlu harus berobat secara medis. Bagi yang berminat mempelajari atau mencoba pengobatan melalui hipnosis therapy, bisa menghubungi Reni di nomor 081372084106 atau Abbas 08192234253. (cim)

Masalah yang bisa diatasi melalui Hipnosis Therapy
1. Membantu menurunkan berat badan.
2. Fobia atau rasa takut yang berlebihan tidak wajar.
3. Stress, terlalu banyak beban pikiran.
4. Depresi, tidak bahagia padahal punya segalanya.
5. Lepas dari kesedihan yang menahun akibat suatu tragedi.
6. Pengendalian diri, mengendalikan rasa marah yang mudah meluap.
7. Menyembuhkan sakit hati.
8. Menghilangkan rasa marah, dendam, sebel, kecewa terhadap seseorang.
9. Trauma, selalu terbayang pengalaman buruk.
10. Merasa cemas atau ketakutan tanpa alasan.
11. Melupakan masa lalu / pengalaman buruk.
12. Menghilangkan pikiran negatif.
13. Membantu motivasi untuk berhenti merokok.
14. Kecanduan belanja, perjudian, seks, alkohol, coklat, dsb.
15. Menghilangkan berbagai kebiasaan buruk.
16. Tidak mampu menahan kencing atau mengompol di waktu tidur.
17. Menghilangkan latah (bicara ngawur ketika kaget).
18. Panic Attack, Tiba-tiba merasa ketakutan, cemas dan panik tanpa sebab.
19. Perilaku obsessive compulsive.
20. Suka menggigit kuku atau mencabuti bulu dan rambut sendiri.
21. Berlebihan dalam kebersihan atau bersuci dari najis.
22. Bolak-balik memeriksa kunci pintu rumah, mobil atau sesuatu yang perlu dikunci.
23. Takut terkena penyakit, selalu terbayang penyakit atau kematian.
24. Pikiran tiba-tiba kosong, tidak tahu apa yang harus dilakukan.
25. Mudah tersinggung atau sangat sensitif terhadap kata-kata atau sikap orang lain.
26. Perasaan yang datar, tidak mampu merasa senang ataupun sedih. Tidak bisa mengekspresikan perasaan dengan menangis ataupun tertawa.
27. Paranoid. Suatu ketakutan atau kecurigaan bahwa orang lain berencana untuk mencelakakan dirinya. Merasa dirinya selalu dalam bahaya.
28. Sering pingsan, berteriak-teriak tanpa sadar, dan pergi tanpa arah.
29. Amnesia, tidak tahu jati dirinya, tidak mengenal anggota keluarga.
30. Sering melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang tidak nyata.
31. Kecemasan, tegang, grogi, atau tidak bisa konsentrasi saat ujian.
32. Meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan kreativitas.
33. Motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar atau kerja.
34. Meningkatkan kemampuan public speaking.
35. Mengobati Psikosomatis, yaitu penyakit fisik yang disebabkan oleh perasaan.
36. Sakit maag karena banyak pikiran, stress, kecemasan atau ketakutan.
37. Sariawan (gusi dan bibir luka) yang sering kambuh atau sulit disembuhkan.
38. Insomnia, sulit tidur, mimpi buruk, imajinasi menyeramkan.
39. Menghilangkan sakit kepala dan migren yang sering kambuh.
40. Kesulitan melupakan mantan kekasih.
41. Takut jatuh cinta lagi karena takut disakiti.
42. Kurang percaya diri dalam mendekati lawan jenis.
43. Membangkitkan gairah cinta antar pasangan.
44. Mengatasi rasa bosan dalam pernikahan (terapi suami-istri).
45. Menyembuhkan alergi dan asma untuk selamanya.
46. Menambah nafsu makan tanpa obat, menambah berat badan.
47. Mengatasi impotensi non-organis.
48. Mengatasi frigiditas dan kesulitan orgasme.
49. Menghilangkan nyeri menstruasi yang berlebihan.
50. Lesbianism, perempuan menyukai perempuan.
51. Minder, kurang percaya diri. padang-today.com